Penjajahan Jepang adalah yang
terburuk sepanjang sejarah perjuangan Indonesia. Bahkan kata para pejuang dulu,
350 tahun penjajahan Belanda tak lebih kejam dari pada Nippon yang hanya 3,5
tahun. Begitu bengis, para pemuda diperbudak dan dipaksa jadi pasukan perang,
wanita dijadikan penghibur dan mereka yang tak sanggup bekerja akan jadi
bulan-bulanan untuk kemudian dibantai. Namun, penderitaan tak terperikan ini
berakhir saat Soekarno, Hatta, serta para pejuang lain mencapai proklamasi.
Enam hari setelah dijatuhkannya
bom atom di Nagasaki, pada 15 Agustus, Jepang mengumumkan bahwa Jepang menyerah
tanpa syarat kepada Sekutu, menandatangani instrumen menyerah pada tanggal 2
September, yang secara resmi mengakhiri Perang Pasifik dan Perang Dunia II.
(Jerman sudah menandatangani menyerah pada tanggal 7 Mei 1945, mengakhiri
teater Eropa.) Pengeboman ini membuat Jepang sesudah perang mengadopsi Three
Non-Nuclear Principles, melarang negara itu memiliki senjata nuklir.
Pemboman Amerika terhadap dua
kota besar Hiroshima dan Nagasaki tanggal 6 Agustus 1945 adalah peristiwa
sejarah yang membuat trauma masyarakat dunia hingga saat ini. Pemboman dengan
menggunakan Bom Atom yang dikenang sebagai sejarah besar peperangan dan
penderitaan besar rakyat jepang atas kesalahan dua kubu yang saling berperang
mempertahankan prinsip politik mereka. Bom Atom telah meluluh lantakkan kedua
kota itu hingga mengalami penderitaan yang panjang dari generasi ke generasi
akibat radiasi kimia yang diturunkan lewat genetika. Pemboman itu mengakibatkan
kehancuran yang merata di daerah itu.
Dalam film Dokumentasi dari
Discovery Channel yang menggambarkan betapa menderitanya rakyat 2 kota tersebut
yang tertimpa bom atom berkekuatan antara 15.000 dan 20.000 ton TNT. tersebut
menewaskan 140.000 orang di Hiroshima dan 80.000 di Nagasaki, semua itu
dilakukan oleh Sekutu Amerika dkk. dengan alasan untuk membungkam angkatan
perang kekaisaran Jepang yang terkenal sangat heroik, pantang menyerah dan
loyal kepada kaisar, Jepang sendiri akhirnya bertekuk lutut pada sekutu 6 hari
setelah dijatuhkan bom atom tersebut tepat pada tanggal 15 Agustus 1945 yang
kemudian disusul merdeka nya Indonesia dua hari kemudian, yang menurut beberapa
orang merupakan hadiah pemberian sekutu.
Bom atom Hiroshima dan Nagasaki
sendiri memang membawa dampak besar. Meskipun begitu, kejadian ini tak
selamanya disikapi dengan buruk. Berikut adalah fakta-fakta tentang bom atom
tersebut yang mungkin kamu belum mengetahuinya.
1. Apakah Bom Atom Hiroshima dan
Nagasaki Masih Memiliki Radiasi Saat ini?
Dampak bom atom di dua kota itu
memang sangat gila. Tak hanya menghancurkan peradaban dan juga manusianya.
Tapi, pasca kejadian ternyata juga masih membawa dampak yang buruk. Memang
benar ada yang berhasil selamat, namun tak berarti mereka lepas dari
penderitaan. Ancaman radiasi yang menyebabkan kanker sudah jelas mereka alami.
Tercatat banyak orang yang
meninggal gara-gara radiasi mematikan ini. Bom atom semacam ini memang selalu
berdampak seperti itu dan biasanya radiasinya akan bertahan dalam jangka waktu
yang cukup lama. Pertanyaannya sekarang, apakah bom atom ini masih menimbulkan
radiasi? Para pakar sepakat mengatakan kedua kota ini sudah benar-benar aman
dari radiasi.
Alasan utamanya, karena pada saat
kejadian, bom atom tersebut tidak meledak saat menghantam daratan. Sesaat
sebelum clash bom ini sudah meledak. Kalau seumpama skenarionya terbalik, maka
mungkin saja Hiroshima dan Nagasaki sama berbahayanya seperti tempat-tempat uji
coba bom atom lainnya yang bahkan hari ini masih sangat berbahaya.
2. Ada Pria yang Berhasil
Bertahan dari Dua Ledakan Mematikan ini
Tsutomu Yamaguchi |
Secara logika, sangat kecil
kemungkinan seseorang bisa selamat dari bom mengerikan semacam ini. Apalagi
jika seseorang berada tidak terlalu jauh dari ledakannya. Namun, hal logis ini
ternyata tidak berlaku untuk seorang pria Jepang bernama Tsutomu Yamaguchi. Bagaimana
tidak, orang ini berhasil bertahan dari dua bom paling mematikan sepanjang
Perang Dunia II itu.
Diceritakan ketika itu Yamaguchi
yang berasal dari Hiroshima pergi ke Nagasaki untuk bisnis. Sayangnya, tak lama
setelah tiba di sana, sekutu meluncurkan bom mematikan itu. Ajaibnya, Yamaguchi
berhasil selamat. Setelah kejadian ini, Yamaguchi pun kembali ke Nagasaki dan
langsung bekerja setelah tiga hari beristirahat. Ketika kembali ke perusahaan
ia pun menceritakan pengalaman yang dialaminya. Namun, siapa sangka saat itu
juga sekutu untuk kedua kalinya menjatuhkan bom atomnya. Nagasaki pun porak
poranda. Ajaibnya, ia lagi-lagi berhasil hidup.
Yamaguchi adalah segelintir orang
yang berhasil mendapatkan keajaiban mustahil seperti ini. Pria ini pada
akhirnya meninggal di usia 93 tahun karena sakit lambung.
3. Shigeki Tanaka, Korban
Hiroshima yang Jadi Juara
Nama Tsutomu Yamaguchi mungkin
fenomenal, tapi tak banyak yang kenal dengan Shigeki Tanaka. Padahal ia juga
salah satu orang berhasil selamat dari bom paling mengerikan sepanjang zaman
ini. Tanaka tinggal tak jauh dari pusat bom di Hiroshima. Ketika itu ia masih
13 tahun dan tak mengerti apa pun. Tiga hari setelah kejadian, barulah Tanaka
mengerti apa yang sedang terjadi dan ia langsung ngilu di sekujur tubuhnya.
Lalu berbekal cerita-cerita miris
tentang negaranya yang dihancurkan, Tanaka pun meraih semua mimpi-mimpinya. Ia
sangat menyukai lari dan di umur 20 tahun ia berhasil menjadi pria Jepang
pertama yang berhasil menang di Marathon Boston yang terkenal itu di tahun
1951. Oleh pemerintah, ia digaungkan sebagai simbol spirit Jepang yang takkan
mudah menyerah meskipun dihancurkan sekeji apa pun.
4. Fat Man, Biang Kerok
Kehancuran Nagasaki
LITTLE BOY |
Mk I “Little Boy” memiliki
panjang 3 m, lebar 71 cm, dan berat 4000 kg. Rancangannya menggunakan aturan
pistol untuk meledakan sub-massa kritikal uranium-235 dan tiga U-235 ring
target bersamaan untuk menjadi super-massa kritikal, mengawali reaksi berantai
nuklir. Dia terdiri dari 60 kg U-235, di mana 0,7 kg mengalami reaksi fissi.
Uranium diperkaya di pabrik raksasa di Oak Ridge, Tennessee selama Proyek
Manhattan
Ketika dijatuhkan oleh sekutu,
Fat Man membunuh sekitar 40 ribu orang sekaligus. 40 ribu lagi meninggal
setelahnya karena radiasi dan juga cidera akibat ledakan. Sebenarnya saat
menjatuhkan Fat Man, sekutu salah dalam perhitungan. Fat Man harusnya
dijatuhkan pas di titik sasaran, lantaran awan yang lebat ketika itu, bom yang
dijatuhkan ini melenceng sejauh 2 mil.
5. Kokura Sebenarnya Jadi Target,
Bukan Nagasaki
Seperti penjelasan sebelumnya, Fat
Man mengalami kesalahan sehingga ia jatuh melenceng sejauh 2 mil dari target.
Target sekutu tersebut pada awalnya adalah sebuah kota bernama Kokura.
Dipercaya jika di tempat inilah Jepang membangun pabrik senjatanya. Kokura
sendiri memang berjarak sangat dekat dengan Nagasaki.
Hal ini pun sempat jadi
perbincangan, baik sekutu atau oleh orang Jepang sendiri. Orang-orang heran
kenapa Nagasaki yang ancaman bahayanya rendah justru dilumat, padahal Kokura
punya gudang persenjataan. Makanya, gara-gara kesalahan ini seringkali bom yang
jatuh dikedua kota Jepang ini, terutama Nagasaki, dianggap sebagai kejahatan
perang.
Sebagai manusia biasa kita memang
harus merasa prihatin dengan bencana yang menimpa Jepang ini. Namun, jika bukan
karena pengeboman ini, maka Indonesia mungkin selamanya takkan lepas dari
penjajahan. Dilematis memang jika menghubungkan dua hal yang kontradiktif
seperti ini. Namun, pada akhirnya semuanya telah terjadi, bahkan sudah lewat
lebih dari beberapa dekade. Hal ini harus jadi pelajaran, bagi siapa pun, agar
tidak lagi melakukan sesuatu yang mengerikan seperti itu. NEXT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar