AKU RELA DIPENJARA ASALKAN BERSAMA BUKU, KARENA DENGAN BUKU AKU BEBAS "MOHAMMAD HATTA"

Jumat, 27 Mei 2011

KUPAKSA KAN PADA HATIKU SAAT AKU TELAH 22 TAHUN


Aku terbangun saat nada sms di HP bututku berbunyi standar dua kali, kupaksa kelopak mataku merenggang sedikit seiring tanganku yang sibuk mencari keberadaan HP jelek itu. Jam 00.00 tanggal 25 mei 2011,, sms yang aku terima adalah sms ucapan selamat ulang tahun dari sahabatku, ucapan selamat seiring doa yang panjang untuk kebahagiaanku. Aku menangis, air mataku betul-betul tak bisa kutahan, rasa sakit merobek selaput pembungkus hatiku sehingga hati terasa dingin dan menggigil, tak sedikitpun kehangatan disana seperti mimpi yang pernah singgah saat dulu sebelum aku masuki usia ini.

Minggu, 01 Mei 2011

“Wanita sebagai tolak ukur kebangkitan bangsa”



Dari Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW berdabda,”Wanita itu dinikahi karena 4 hal : [1] hartanya, [2] keturunannya, [3] kecantikannya dan [4] agamanya. Maka perhatikanlah agamanya kamu akan selamat. (HR. Bukhari Kitabun Nikah Bab Al-Akfa’ fiddin nomor 4700, Muslim Kitabur-Radha’ Bab Istihbabu Nikah zatid-diin nomor 2661)


“RINDU”

Ada Track baru di HP ku, lagu yang mendayu-dayu menghiba hati, aku tak mengerti kenapa tiap kali lagu ini ku putar air mataku pun ikut terjatuh dan tak berhenti bahkan saat lagu ini telah ku hentikan play.
Kenapa aku?, pertanyaan ini berkali-kali mengusik ketenangan hatiku, terutama disaat aku menangis hanya karna bait-bait lagu cengeng yang berhasil membawaku ke masa lalu yang melukaiku.
RINDU, yaa,, aku Rindu, aku merindukan seorang yang pernah singgah sejenak dihatiku namun meninggalkan kenangan yang banyak dan tak mungkin terlupakan. Kenapa?, kenapa dia terasa begitu sangat berarti bagiku dan hidupku, bahkan hidup ini terasa bagai jalan ditempat saat aku teringat sosoknya yang membuat aku hampir gila.

“CERITA ORANG TENTANG HIDUPKU”

Kutatap lelah diwajahnya yang mulai tua, kerutan-kerutan kecil itu perlahan mulai terlukis jelas bagaikan garis-garis yang manunjukan bahwa beliau tidak muda lagi, usianya yang sudah setengah abad mambuat beliau  tampak renta, bukan faktor umur yang membuat beliau seperti itu, tampak lebih tua dari umurnya, tapi keadaan yang membuat beliau lebih tua dari umurnya.

Rabu, 20 April 2011

“BAHASA KALBU_TITI DJ”


Kau satu terkasih, kulihat disinar matamu
Tersimpan kekayaan bathinmu
Hoo,, didalam senyummu,, ku dengar bahasa kalbu
Mengalun hening menggetarkan
Kini dirimu yang selalu bertahta dibenakku
Dan aku kan menngiringi bersama disetiap langlahku
Percayalah, hanya diriku paling mengerti kegelisahan jiwamu kasih
Dan arti kata kecewamu
Kasih yakinlah, hanya aku yang paling memahami besar arti kejujuran diri

“INI UNTUK KAMU YANG PERNAH SINGGAH DIHATIKU”


Aku bingar, teriakan hebat yang memekakan telingaku buatku seakan muak tuk tetap berdiri ditengah keramaian ini, keramaian oleh anak-anak muda yang dilanda cinta, bagaimana aku harus menutup gendang telingaku untuk tidak terus memantulkan suara-suara itu ke system otakku, ini seperti mengacaukan system otakku, hampir melumat habis akal sehatku.
            MANTAN, berkali-kali kata brengsek itu menggema ditelingaku, sibuk sekali mereka bercerita panas tentang mantan-mantan mereka, mungkinkah mantan-mantan terbaik atau terjahat yang pernah menghuni tempat sacral didada mereka.

“TAK AKAN ADA YANG SEPERTI IBU”


IBU,, aku pernah menangis saat mengucapkan kata itu dalam sepiku, dalam diam tanpa ada seorangpun teman disampingku. Perlahan sesak menyusup dan membara seperti api yang membakar seonggok kayu kering, jantungku terasa panas, rasa yang aneh dan sungguh aneh.
Aku terbangun dari tidurku, kulepas selimut yang masih terbentang diatas tubuh dinginku karna hujan masih belum berhenti sejak jam 21.00 Wib aku mulai beranjak tidur. Kubuka kunci pintu kamarku perlahan, walau ada rasa takut membelenggu langkahku karna mataku sempat melirik jam dinding kamarku yang menunjukan hari pukul 01.25 Wib. Ku telan air ludah mencoba menenangkan diri untuk mengusir rasa takut, pikiran yang berpikir tentang hal-hal luar nyata yang mungkin saja terjadi malam-malam buta begini buatku kekeringan mendadak, Dehidrasi.

Kamis, 14 April 2011

cerpen "Cinta, Aku Terluka"


Kita saling menyayangi, kita saling memahami isi hati kita masing-masing, kita sama-sama tahu kalau kita masih sama-sama cinta. Tapi, Kita sama-sama Terluka karna Cinta!!
            Matahari sore mengejar langkahku, aku masih saja mencoba terus menghadang kerumunan orang-orang yang sibuk melakukan transaksi jual beli ditengah keramaian pasar tradisional ini, bagiku ini bukan masalah, sempitnya keramaian ini tak lebih sempit dari hatiku yang kini sedang menangis.  Aku sangat ingin tahu alasan kenapa sahabat yang paling aku percaya bisa tega menghancurkan cintaku, mengacaukan hubungan yang sangat harmonis yang telah aku bina bersama orang yang tak pernah berhenti dicintai oleh hatiku.

“Namanya Yesi DPM”


Kumasuki gerbang usang berkarat itu, bangunan tua yang sepertinya tak layak lagi tuk dijadikan hunian itu kini akan menjadi tempatku tinggal, belajar dan mengahbiskan sisa perkuliahanku yang sudah berjalan selama satu semester. Langkahku mungkin masih penuh keraguan tapi hatiku ingin cepat-cepat menerobos pintu depan bercat coklat itu, sempat kulirik tulisan didinding depan rumah itu, tepat disebelah kiri pintu utama, disana tertulis dengan secarik kertas putih “TERIMA KOS PUTRI, HUB : 0123456789”
      Dia gak banyak ngomong, dia lebih banyak diam, sehingga aku jadi segan sendiri kalau harus terlalu cerewet dan bawel dihadapan sahabat baruku itu. Aku tak tau apakah dalam hati diam-diam dia menertawakanku, karna setiap kali dia numpang tidur siang dikamarku dia selalu bawa guling dan kemudian langsung tidur, hanya sekali-kali kami bercerita, itupun aku dan dia 9 : 2, aku lebih banyak ngomong, dan dia ditanya satu jawabnya seperempat.

cerpen "Takdir & Rencana Kita"


Kemudian kami berjalan kembali setelah lama bercerita tentang cita-cita kami kalo nanti sudah tamat SMA, semoga cinta ini akan utuh slamanya, mimpi sejauh dan selama apapun akan kutunggu karna kami akan wujudkan mimpi-mimpi itu tuk buktikan pada orang tua kami kalau kami bisa wujudkan cita-cita kami yang juga cita-cita mereka.
“Hati-hati dijalan ya Nay J “ Adji tersenyum padaku disela ucapannya
“kakak juga yach” aku balas tesenyum dan dia hanya mengangguk
“ya sudah,, kakak jalan dulu, tuh jemputan Nayla udah dateng” katanya menujuk abangku yang dateng dengan motor
Selalu bersama dan bermimpi bersama, ga ada yang gak indah kalo bisa slalu didekat Adji, walaupun ada satu orang temannya yang tidak suka aku pacaran sama Adji tapi Adji fine-fine aja tuh. Kalo teringat saat pertama kali kenalan aku bersyukur banget pas MOS hari pertama aku dateng terlambat, sampe aku dihukum sama ketua osis aku sendiri dan kemudian aku pingsan, dan kemudiannya lagi ditungguin sampe sadar dan ditawarin minum, memang bener-bener ketua osis yang baik. Nah sekarang dia jadi orang yang aku sayangi dalam hatiku.
“udah selesei makannya?” Tanya Abangku yang duduk dihadapanku
“dikit lagi bang, ntar meja makannya Nay beresin koc, gak kek kemaren lagi!” sungutku
Abangku malah tersenyum geli dengan ucapanku “maksud abang tuh abang mau ngomongin sesuatu” jelasnya
“ooww,,” kataku melanjutkan makan
Aku terduduk sedih setelah mendengarkan penjelasan abangku, kalimatnya dan kalimat kakak iparku masih terngiang jelas ditelingaku “Dio pernah liat kamu dikantor waktu kamu nganter FD abang yang waktu itu ketinggalan dirumah, dan dia langsung bilang sama orang tuanya, dan papa Dio itu yang kemaren nemui abang dan bilang kalo Dio mau sama kamu, dia akan tunggu bahkan sampe kamu tamat kuliah nanti, sekarang kamu sekolah dulu, kemudian kuliah dan abis kuliah kita bahas lagi ini nanti,, dan ingat ya Nay, Nayla gak boleh pacaran” begitu kalimat yang terlontar dari mulut abangku
Dan “bukannya kamu pingin kayak kakak” sambung kakak iparku tersentyum
Aku menoleh kedinding dekat meja belajarku, disana tertempel sebuah kalimat awam yang aku print dengan warna pink “AKU INGIN JADI IBU BHAYANGKARI PENDAMPING BHAYANGKARA”. Kalimat singkat itu aku print waktu aku masih duduk dibangku kelas dua SMP, sebenernya bukan iseng, tapi itu bener-bener keinginan yang terlahir dari lubuk hatiku terdalam. Makanya sejak dulu aku pacaran pasti aku suruh pacar aku agar bercita-cita jadi polisi, bagi yang gak mau nurut pasti aku putusin.
Bel tanda istirahat berkhir hampir berbunyi, tapi lidahku masih saja kelu untuk mengutarakan isi hatiku pada Adji, aku ingin cerita kejadian kemaren pada Adji, aku ingin dia tau kalo aku yang masih berseragam abu-abu ini udah ditandai seseorang untuk jadi bakal istrinya kelak, yang bahkan dia mau menunggu lama.
“Nay mau bilang apa?, bilang aja nggak pa-pa kok, kakak siap denger!” dia tersenyum padaku
Aku takut akan menyakiti hatinya dan membuat dia tersinggung, tapi aku tetep harus sampaikan semua ini padanya, karna baru kemaren kami berangan-angan bahwa suatu hari nanti kami pasti akan menikah. Akhirnya bel masuk berbunyi, jantungku antara tenang dengan makin gak karuan, aku gagal bercerita dan menutupi semuanya dari orang yang aku sayang. Padahal kami sudah berjanji akan membagi apapun masalah yang kami hadapi.
“Ya udah, karna udah bel masuk kita ceritanya ntar aja ya,, Nay masuk kelas sana. Kakak juga mau masuk kelas dulu” katanya yang lagi-lagi tersenyum
Oh Tuhan, kenapa senyuman laki-laki ini begitu menyejukan sampai kepalung hatiku terdalam, seperti punya irama tersendiri yang bisa buatku terbuai dan terlelap dengan tenang setiap kali dia tersenyum padaku, aku makin dan makin mencintainya, aku tak mau kehilangan Adjiku yang senyumnya bahkan lebih manis dari madu atau lautan keju. Gak seorangpun yang boleh gantiin posisi aku dihatinya
“jadi Dio itu anaknya senior abangnya Nay, Kabagmin Polres?” Tanya Adji padaku dengan nada yang sendu dan tidak diiringi senyum seperti biasanya. Aku hanya mengangguk, dan dia hanya terpana menatapku dalam “Nay masih ingat cerita kita kemaren kan?, ingat kakak bilang kakak pingin jadi Pembuat komik terkenal dan pingin kuliah ke Paris?” katanya mengingatkanku dan aku hanya mengangguk “ kakak tau semua tu jauh dan malah terlalu jauh seperti mimpi yang tak mungkin kita dapati, tapi kakak optimis, kalau orang lain aja bisa, kenapa kita gak?” katanya menunjukan wajah optimis “dan sejauh apapun kakak bermimpi dan bercita-cita, suatu saat nanti bila tiba waktunya kakak tetep hanya pingin menikah dengan Nay,, dan,,
“Nay pingin jadi ibu Bhayangkari kak!” kataku tertunduk memotong kalimatnya
Dia mendalami wajahku yang tertunduk sedih, dia seperti ingin membawaku kedunia mimpiku yang lama kuingin, dia seperti memahami apa yang aku pingin, dan ingin menjadi orang yang bisa mengabulkan permintaanku. Tak terasa air mataku menetes pelan dan membasahi pipiku, jarinya mengusap pelan dipipiku sebelum air mata itu sampai ke daguku “Kakak akan jadi Bhayangkara untuk Nay J “ katanya tersenyum padaku
Kuangkat wajahku dengan bersemangat dan mencoba tuk tersenyum, dia balas tersenyum “Gak siapapun boleh ambil Nay dari kakak, kakak akan jadi apa yang Nay pengen, karna kakak ingin jadi orang yang akan mendampingi Nay slamanya” katanya tersenyum “udah jangan nangis lagi doung,, dasar manja!” sambungnya mencubit pipiku
Aku manyun karna cubitan itu selalu dan selalu mendarat dipipiku “Eits, ibu Bhayangkari gak boleh nangis and gak boleh manja!” katanya tersenyum mengancam dan kemudian tersenyum melihatku yang malah makin manyun, dia tertawa lepas saat aku cubit balik pipinya yang lucu
“jamputan Nay udah dateng tuh, Nay pulang ya,, trus kalo ntar nyampe rumah langsung cuci muka kaki tangan, shalat, makan siang and tidur siang,, gak boleh kecapean yach!” pesan Adji padaku yang kemudian berdiri disampingku yang masih duduk mendengar nasehatnya. Dia ulurkan tangannya padaku, kusambut uluran salam tangannya dan kubawa kekeningku “Jangan lupa berdoa buat kita yach,,, dan jangan lupa juga berdoa buat Bhayangkara negri ini” katanya tersenyum dan aku mengangguk pasti.
Sampai akhirnya tiba hari kami harus mengucapkan satu perjanjian yang terlalu menyakitkan untukku, aku akan menginjakkan kaki dibangku kelas tiga saat Adji telah menerima Ijazah kelulusan SMA “Kakak akan buktiin sama Nay kalau kakak pasti bisa jadiin Nay ibu Bhayangkari, makasih doanya ya Nay, kakak udah lulus dengan nilai terbaik, semua karna dukungan dan doa Nay” katanya menggenggam tanganku
“Tapi kan gak harus dengan cara gak boleh komunikasi kan kak?” tanyaku sedih
“kakak pasti balik Nay, kalau kakak nanti udah lulus dan udah pendidikan, Nay adalah orang yang akan dampingin kakak saat pelantikan” katanya membujuk
Tapi air mataku terjatuh, ada perasaan takut yang perlahan menyusup dihatiku, perasaan takut yang semakin buat air mataku tak terbendung. Aku takut jauh darinya dan aku seperti akan kehilangannya. Walaupun selama ini kami hanya berpacaran dan ketemu disekolah tapi itu semua buatku terasa sangat dekat dengannya. Aku akan sendiri setiap jam istirahat, gak ada lagi orang yang menungguku dibawah pohon cinta dibelakang sekolah setiap bel istirahat berbunyi, gak ada lagi orang yang menemaniku menunggu jemputan setiap kali aku pulang sekolah, gak ada lagi orang yang akan membantuku setiap kali ambil nilai pelajaran olah raga atau menemankan aku mencari tugas dipustaka, gak ada lagi orang yang siap belain aku tiap kali dipojokin sama anak-anak usil disekolah, gak akan ada lagi orang yang tiap hari mengingatkan aku ini itu sebelum pulang sekolah, dan gak akan ada lagi orang yang minta dukungan tiap kali dia akan tanding atau minta temankan latihan basket di Gedung olah raga.
Komitmen ini hanya antara aku dan Adji, gak ada yang lain yang terlibat disini. Dari hari kehari aku terus berdoa untuk kelulusan tiap tes yang dilaluinya, berdoa untuk kesehatannya agar dia bisa lalui semua tes dengan baik, gak sedikitpun terniat tuk mendua walau banyak godaan dari temen-temen yang nawarin diri untuk gantiin Adji dihati aku. Gak satupun dari mereka yang akan bisa masuk dihatiku, aku masih ingat jawaban Adji saat kutanya kenapa dia mencintaiku dan memilihku “Saat hati kita menjatuhkan pilihan untuk mencintai dan memilih seseorang, membukakan pintu hati kita tuk dia, itu artinya kita tidak akan pernah lagi mencintai orang lain dan menutup pintu hati untuk yang lain. Saat Nay masuk, pintu itu langsung terkunci rapat, gak ada siapapun yang bisa keluarin Nay dari sana, juga gak akan ada yang akan menemani Nay disana, hati kakak diciptakan hanya buat Nay”
Sampai pada akhirnya aku tau dia lulus semua tes dan dapat melewati dengan baik tes terkhir, tak habis aku bersyukur karna ternyata Allah mendengarkan doaku dan sepertinya mendengar cita-cita suci kami. Adji sedang mewujudkan cita-citaku untuk bisa jadi ibu Bhayangkari, bahkan dia mengubur dalam cita-citanya demi mewujudkan harapanku yang lama. Tapi sampai saat ini aku masih belum dapat kabar darinya, gak mungkin aku menyusulnya ketempat dia pendidikan, karna aku gak boleh kesana, aku udah janji akan hadir dihari pelantikannya saja.
Biskota yang aku tumpangi berhenti disebuah halte, disana naik seorang siswa magang dan memilih duduk disampingku, karna ini hari sabtu kuyakin dia IBL dan bisa pulang kerumah. Sungguh aku ingin sekali bertanya padanya apakah dia kenal dengan Adji ku “mau kemana dek?” Tanya cowok iu tersenyum padaku
Lama-lama cerita, perjalanan yang cukup jauh buat kami menjadi cukup akrab, akhirnya diakhir cerita aku paksakan diri untuk bertanya “Joky kenal Adji gak?” tanyaku menggigit bibir
Joky tersenyum padaku sambil mengangguk, “Kalau gitu, pasti kamu Nayla bukan Farah seperti yang tadi kamu bilang?” tebak joky
Aku tertegun malu karna ketauan berbohong dengan bilang namaku Farah, aku berusaha mengangguk pelan “yah,, aku Nayla!” jawabku tertegun
“Adji sahabat baik aku di SPN, dia anak yang baik, ramah lingkungan, sopan, dan yang paling penting dia tuh tipe anak yang setia kawan,, pernah suatu hari buku aku hilang, dia satu-satunya temen yang mau bantuin nyari sampe buku aku itu ketemu, tapi akhirnya dia minta dipijitin karna katanya pungungnya pegel gara-gara seharian nunduk-nunduk nyari buku aku itu…. Hahahhaa” samburan tawa Joky diakhir ceritanya seperti sedang mengingat kejadian itu
“Ga usah sedih Nay,, dia gak pernah lupain kamu, dia sayang banget sama kamu, aku udah tau banyak tentang kamu karna satu jam sebelum tidur adalah saatnya kami bercerita tentang seorang gadis baik yang bernama Nayla J “ joky tersenyum
Air mataku menetes, aku terpaku mengingat bagaimana dia saat bercerita pada Joky tentang aku. Berusaha bibirku mengumbar senyum untuk mebalas senyuman Joky tapi aku gak bisa, malah air mataku makin deras mengalir “Nay kangen Adji Jok” kataku terpatah-patah
Joky tersenyum “Dia lebih kangen kamu Nay, karna kalo bukan karna kangen dia nggak mungkin cerita tentang kamu terus ke aku, bahkan untuk menandai baju-bajunya diasrama, kan kalo diasrama baju-baju kita dikasih nama tu biar gak ketuker ma temen, dia bikin nama kamu, dia bikin NAY” kata Joky tersenyum seperti membayangkannya
“Trus tau ga Nay pernah suatu hari dia ngigo dan treak-treak manggil nama kamu, bikin bangun anak-anak asrama, laah akhirnya Adji dihukum masuk kolam susu tengah malam gitu,, hahhahaa” lagi-lagi Joky tertawa membayangkan kejadian di SPN
Joky makin dekat dan hampir tiba ditujuannya “Nay, dia pingin kamu sukses, kuliah yang rajin ya, sekarang kamu bukan siswa SMA lagi, minggu depan udah mulai kuliah kan?, jadi harus mandiri, aku yakin kamu masih ingat pesan-pesan Adji dulu sebelum kalian pisah pas pulang sekolah” dia tersenyum padaku dan aku hanya tercengang karna ternyata Adji telah bercerita banyak tentangku pada Joky “kita pelantikan sabtu depan, kamu harus dateng!” joky tersenyum dan berdiri karna dia sudah sampai ditujuannya, dia mengulurkan jabatan persahabatan ”Friend” katanya lagi tersenyum, aku jawab uluran tanganya dan membalas senyumannya “Besok kalo kamu udah nyampe SPN kamu telpon aku aja, aku akan bawa kamu ke Adji,, bye Nay” katanya dan berlalu turun dari biskota
Adji magang diPolda, kalau aku mau aku bisa menyusulnya kesana sebelum hari pelantikannya, aku ingin sekali bertemu dengannya, aku sangat merindukannya, aku kangen senyumnya, senyumnya bagai menular ke sahabatnya Joky, senyuman Joky yang berkali-kali buatku makin tak bisa nahan diri untuk bertemu dengannya. Aku akan minta Joky untuk terus ngasi informasi tentang Adji, aku busa nelpon Joky kapan aja, dan aku juga bisa minta nomer baru Adji pada Joky.
Sukses Bhayangkaraku, aku tak bisa menghadiri hari pelantikanmu seperti perjanjian kita dulu, aku sangat ingin pergi tapi aku gak bisa karna ada kuliah yang gak bisa aku tinggalkan, berkali-kali SMS Joky masuk menanyakan aku dimana dan udah sampai mana. Aku tak bisa datang, tapi aku akan datang saat ada syukuran dirumahnya nanti.
Dua bulan sudah sejak hari pelantikan itu, aku masih belum bisa menghubungi Adji ku, aku masih belum bisa berkomunikasi dengannya apalagi untuk bertemu. Adji ku telah mengingkari semua janji-janjinya, aku membencinya, aku betul-betul membencinya, tiap hari kusampaikan curhatku pada Joky, malah terkadang saat curhat Joky lagi duduk disamping Adji, tapi dia tidak hirau dengan siapa Joky berbicara, Joky yang berkali-kali memanggil namaku sedikitpun tak membuat Adji penasaran. Kenapa adji tidak memberikan aku penjelasan apa-apa, kenapa dia malah menjadi orang yang paling kubenci dan menjadi penghianat.
“Dia lebih tersiksa Nay, aku harap kamu bisa hargai keputusan dia, dia seorang laki-laki, seorang laki-laki harus bisa bener-bener jadi laki-laki Nay, dan untuk menjadi seorang laki-laki menurut aku apa yang dilakukakan Adji itu udah bener. Kalau aja dia tau dari awal kalau yang membantu dia masuk Polisi itu adalah Papanya bang Dio dan bang Dio itu juga senior kami, mungkin Adji akan menolak Nay, tapi semua udah terlambat, Adji baru tau setelah dia mulai pendidikan, itupun dia tau dari Sms papanya yang salah kirim ke Adji” jelas Joky
“Lebih menghargai orang lain, tapi tidak menghargaiku!” jawabku menitikkan air mata didepan Joky
“Kamu tau Nay, Adji lari kebelakang Gedung Tribrata karna tak bisa lagi menahan diri untuk tidak menangis,, karna harusnya saat itu ada kamu, ada Nay calon ibu Bhayangkari yang dia impikan akan mendampinginnya slamanya, dia tinggalkan mimpi-mimpinya buat kamu Nay,, tapi ternyata alur ceritanya berbeda, semua tidak seperti yang dia pengen” balas Joky “Itulah saat terlemah Adji selama aku berteman dengannya, dia tak bisa lagi sembunyikan air matanya. Dia sangat ingin menyampaikan hari pelantikannya sama kamu dan memesankan sama kamu baju apa yang harus kamu pakai” sambung Joky “karna, Tanpa bersamanyapun kamu akan tetap bisa jadi ibu Bhayangkari Nay” Joky memperjelas, sementara aku memahami maksud kalimat terakhir Joky yang membuat aku tak bisa menahan diri untuk tidak menangis, berat Tuhan.
Pilihan terpenting dalam hidup memang sulit untuk ditentukan, aku bisa memahami apa yang dirasakan Adji, aku malah harus memaksakan diri untuk tetap memahaminya, walau sesungguhnya aku tak akan pernah bisa paham dengan keputusannya. Apa dia tak mengerti betapa tlah lama aku menunggu saat-saat seperti ini. Walaupun aku tidak harus jadi ibu Bhayangkari aku ingin tetap bersamanya Tuhan, aku hanya mencintainya, aku lebih memilih dia yang menjadi penulis komik dari pada harus jadi Bhayangkara tapi dia tidak bisa lagi kumiliki. Terlambatkah untuk aku bisa kembali bersamanya Tuhan?, Terlambatkah untuk mengulang semua dari awal?
Biarlah waktu yang jawab semua, siapapun kamu dan jadi apapun kamu aku tetap hanya mencintaimu, tak satu orangpun yang bisa mengusir aku dari hatimu dan tak seorangpun yang bisa gantiin posisi kamu dihatiku. Kamu adalah Bhayangkara kebanggaanku, kamu adalah pahlawan yang tak mungkin berhenti kukenang sampai aku mati. kamu dan cintamu telah ajarkan aku bahagia dan terluka, cintamu dan pengorbananmu telah ajarkan aku bagaimana cara mencinta, pengorbananmu dan ketulusanmu telah ajarkan aku bahwa setia bukan berarti kita harus bersama, tapi setia adalah ada atau tanpa kamu bersamaku aku akan tetap cinta.
Semoga bahagia Bhayangkaraku, Aku kan terus mencintaimu….

“8 Trik Katakan Cinta”


Katakan cintamu!.. itu aja kok repot!.. tapi nggak gampang juga, karna untuk mengatakan cinta kita harus punya trik jitu dan caranya sendiri, gak bisa sembarangan untuk urusan yang satu ini,, cobain dech…

1.       Just be your self, jadilah diri sendiri, jangan sampe salah pengertian nich plend. Jadi diri sendiri tetap kamu harus liat siapa kamu, kira-kira diri kamu sekarang ini bisa disukai si dia nggak. Nah, coba kamu cari tau dulu, kira-kira si dia itu punya criterianya sendiri nggak untuk nemuin pasangannya. Hmmm, ini emang agak repot ini,,, gimana caranya???…

10 RESEP UNTUK MENGOBATI PENYAKIT FRAKTURA HEPATICA ALIAS PATAH HATI


Untuk lepas dari dilemma cinta memang bukanlah perkara yang mudah, kadang waktu bertahun-tahun tak cukup tuk menyembuhkan penyakit yang bahkan lebih ganas dari karsinoma atau kanker (Bukan kantong Kering booo), dan bahkan ada yang sampe nginep di hotel mahal (Rumah Sakit Gila) karna saking depresi dan stress dengan keadaan hati yang nggak sembuh-sembuh dari jeratan masa lalu yang terus saja membelenggu. Hmm, kita cobain trik-trik dibawah ini yuk… (Yuuk,, marrii)
1.     Yang pertama yang harus kamu lakuin adalah “MENGINGAT”, mengingat atau kembali ke diri sendiri, ingat kamu itu siapa. Mau tau kamu siapa?. Yaahh,, yang pastinya kita semua samalah, kita ini hanya manusia biasa yang punya hati, punya otak, punya pikiran, punya perasaan, pokoknya nano-nano lah. Nah, kalo kamu udah tau kamu siapa kita lanjut ke point ke dua….

Rabu, 23 Maret 2011

CINTA / NaFSu


Buru-buru ku uber bapak yang tadi sempat menabrakku, aku yakin dia mengambil sesuatu dariku. Dasar, perlahan langkah kakiku membawaku pergi ketempat yang paling sejuk disore hari sambil memeriksa kelengkapan isi dopetku yang tadi sempat dibawa lari cowok paruh baya yang sempet kupikir bapak-bapak. Huff, sebenernya matahari masih tersenyum disinggasanannya sambil melambai-lambai pelan memberi kabar kalo bentar lagi dia mau pamit (Sunset_Red).

“40 Rahasia Cewek & Cara Cewek Mencinta"


Susah buat ngertiin cewek, mungkin aja kamu belum tahu betul bagaimana sebenernya kaum hawa itu, ini sedikit rahasia yang perlu kamu tau tentang kaum hawa. Cewek-cewek juga punya rahasia dan hal-hal unuik yang tidak semua cowok bisa paham dan mengerti, walaupun ini lebih mengutamakan pendapatku, tapi aku yakin pasti semua cewek-cewek sedikit atau banyak sama denganku, toh semua cewek diciptakan dengan hati yang sama kok,, hehehe lebay.com

Rabu, 23 Februari 2011

cerpen "TERDALAM"


Hujan, hampir setengah jam dan membuatku makin basah kuyup, namun langkah kaki yang gontai tak urung tuk berhenti walau sejenak memberikan hangat tuk tubuhku yang sungguh kedinginan menusuk sampai ketulang, gigiku perlahan mengatup dan menggigit bibir berkali-kali, air yang lewat dibibirku beberapa kali tertelan dan membuat perutku terasa ngilu karna memang belum sempat kuisi dari tadi pagi.

cerpen "DERING CINTA"


Hari mungkin akan tetap sama seperti hari-hariku sebelumnya, hari yang kulalui dengan suaramu, dengan tawamu, dengan canda guraumu, dengan kasih sayangmu, dengan semangat yang slalu kau berikan untukku. Tapi hari ini, semua menjadi lain, semua menjadi sangat berbeda, berbeda dari semua sisi dirimu yang pernah kukenal dulu, kini kamu begitu cuek, aku tak pernah lagi mendengar suaramu, mendengar gelak tawamu, mendengar celoteh dan cemooh darimu, mendengar keseriusanmu tentang rasamu untukku. Aku tak tau kamu benar-benar mencintaiku atau tidak, aku hanya tau kalau aku teramat dalam mencintaimu.

Sabtu, 15 Januari 2011

“ Tunas Bangsa yang Terabaikan “

Puaannaaaazzzzzz… beuuhhh, inilah cuaca yang bikin malez buat kemana – mana, maunya yaa dirumah ajha angkat – angkat kaki nnton TV sambil ngemil yang ringan – ringan gitu. Tapi mo gimana lagi, aku harus tetep jalan dan berjalan menuju sebuah tempat yang bisa genterin aku naik bus menuju sebuah tempat (tempatnya rahasia doung).
Tiba – tiba nada sms HP ku bunyi, kubaca sebuah informasi penting dan menyenangkan, bahwa aku gak usah pergi hari ini “besok ajhaah” gitu kata smsnya. Mmmmhhhh, senangnya hatiku. Aku pun mulai mangurangi

Kamis, 13 Januari 2011

“ SAHABAT “

Malam ini aku terbangun dan spontan duduk dan tersender lemah kekepala tempat tidurku karna aku merasa pusing setelah terbangun kaget. Kulihat jam didinding kamarku tepatnya didinding yang berhadapan denganku diatas pintu masuk kamarku, jarum jam menunjukan waktu dini, jam 02.15 wib. Otakku perlahan merechall kembali kejadian 3 jam yang lalu sebelum aku tertidur lelap dan bermimpi ketemu pangeran kodok “Lebay.com”, hehehe. 4 jam yang lalu aku menangis karna terbawa perasaan saat menyaksikan kembali

Selasa, 11 Januari 2011

KETAKUTANKU T_T

Ya Allah,

Betapa takutnya aku membayangkan ketika datang waktu itu…

Ketika berdiri sesosok yang akan mengatakan hari akhirku..

Ya Allah..

Akupun takut ketika aku sudah tak mampu mandi dan berwudhu’ sendiri….

Mereka membantuku sambil meratapi jasad kosongku..

Ya Allah..

Aku semakin takut..

ketika sekumpulan orang – orang berbondong -bondong mengantarkan aku ke tempat yang jauh dan memisahkan aku dari mereka…

ya Allah..

ketakutanku semakin terasa saat kuterbayang beberapa orang memasukan aku ke lobang yang sempit dan kelam…

kemudian menutupnya dengan sebilah papan, dan kemudian menimbun aku dengan tanah…

ya Allah..

rasa takutku semakin hebat ketika terbayang orang – orang itu pergi dan meninggalkanku sendirian..

mereka pergi dan tak menoleh lagi ke makamku….

Aku takut ya Allah.. aku sungguh – sungguh takut…

Tapi taukah Engkau ya Allah,, apa yang lebih aku takutkan??

Aku lebih takut disaat malaikatmu datang dan menanyakan perantauanku didunia..

Aku takut kalau – kalau pahalaku tak cukup untuk menyelamatkanku dari siksaan..

Maka ya Allah,,, aku mohon dengan sangat ampunkanlah semua dosa dan khilafku..

Jangan biarkan aku berbuat kesalahan lebih jauh..

Sehingga disaat tiba waktuku aku bisa tersenyum menghadapmu tanpa dihantui rasa takutku….

AYAH TERBAIK & TERHEBAT

Hariku terus berlari berkejaran dengan masa lalu yang seolah tak sanggup tuk ku tinggalkan, apa mungkin hari esok masih ada aku yang seperti saat ini masih ingin melindungi dan menyayanginya sepenuh hati dengan semua rasaku yang terdalam. Karna bagiku gelap tak berarti apa-apa jika memang aku harus mencarinya yang tersesat didalam hutan yang liar, hujan badai bukan apa-apa jika memang aku harus mengantarkan payung untuknya yang terkepung dalam kedinginan, dan matahari yang membakarpun bukanlah masalah jika memang aku harus pergi mengantarkan minum pelepas dahaga saat beliau membanting tulang disawah.
Tak sanggup air mata ini kutahan ketika kulihat seorang bapak tua berhenti mencuci kaki dipinggir sungai, tiba – tiba ku jadi teringat ayahku yang begitu kusayang. Hampir aku menjerit sakit saat kuingat betapa berat beban dipunggung yang beliau pikul, hampir kakiku tersentak dan patah saat kuterbayang betapa jauh kakinya harus melangkah dari ladang bukit kerumah, dan betapa banyak keringat yang dikeluarkan saat beliau harus berpanas-panas memikul beban yang sudah tak disanggupi lagi oleh tulang punggungnya yang mulai rapuh.
Namun, tak pernah kulihat beliau mengeluh, meronta dan marah meminta pertolongan. Tapi apa yang harus aku lakukan ketika melihat beliau kelelahan??, hanya secangkir teh yang bisa aku tawarkan dan berusaha menahan kesedihanku yang mendalam. Dalam hati aku slalu risau dan mendoakan kesehatannya sambil memintakan segudang harapan agar suatu hari aku punya kesempatan untuk memberikan yang terbaik untuknya, untuk membuat keringat dan tenaganya tak sia-sia.
Oh tuhan, dialah ayahku, seorang manusia kebanggaanku, berhati mulia, slalu sabar dan membibimbing kami sekuatnya, menafkahi kami dengan semua usaha apapun yang bisa dilakukannya, yang mencemaskan keadaan kami tanpa hirau keadaannya, yang menangisi kepergian kami meskipun air matanya tidak keluar, dan yang bersedih dengan kegagalan kami tapi tetap memberikan dukungan yang kuat. Oh tuhan, terima kasih untuk ayah terbaik dan terhebat yang telah engkau berikan. Dialah ayah yang tak akan pernah tergantikan dengan mahkota manapun didunia ini. Kebahagiaannya adalah cita-citaku…

Gubuk Tua

Gubuk itu tampak lapuk dan tua, ukuranya tampak begitu sempit, lebih kurang 3 x 4 m2,, hanya terdiri dari 1 petak tanpa pembata5, kain berserakan, terbentang tikar lusuh, atap yang bocor dari plastik dan krsek hitam yang bergelayut menutupi lobang kecil dekat ventlasi bobrok disamping pintu depan yang menunggu roboh. disanalah keluarga kecil itu tidur bersama, makan bersama, dan bahkan sebagai tempat mereka menerima tamu,, tepat dibelakangnya menempel beberapa patahan bambu yang membentuk ruang kecil dan pengap, disanalah mereka sesekali memasak, ada pecah belah yang tak layak pakai disana.. Bau debu dan amis yang menyengat hidung tak tanggung..
Didepan rumah tua itu tampak seorang ibu yang tengah memeluk anaknya yang sedang menangis karena belum makan dari pagi, kakaknya yang sedang main tali membantu ibunya membujuk sang adik, ibu terus menjanjikan kalau ayah akan datang membawakan makanan yang banyka dan enak.. Adik kecil itu tertidur dengan perut kosong dengan wajah yang letih, bajunnya yang lusuh dan kotor membuatnya tampak kumal..si ibu terus bernyanyi pelan mengntarkan anaknya pergi jauh kedunia mimpi, berharap tidak akan terbangun menjelang ayahnya pulang dan membawa sebungkus nasi untuk dimakan bersama..
Oh tuhan, tak mampu air mata ini ku sembunyikan, aku sungguh tak pernah tau rasa lapar selain bulan puasa,, ternyata masih banyak yang belum beruntung dariku..
Ampunkan aku kalau sering lupa bersyukur dengan nikmatmu,,
thankz god

aku

aku,,, hanya ingin berada ditempat dimana aku bisa bebas mengukapkan pendapatku,, berlari mengejar semua apa yang ku mau, siapapun tak boleh ada yang menghalangiku,, ku ingin ditempat dimana aku bisa tenang dengan alunan-alunan syahdu,aku ingin berjalan sejalan dengan pikiranku, menerawang menentukan arah dan tujuan, aku tak ingin disini dimana aku diikat, dibentuk dan ditentukan,, aku seolah berada dalam orang lain dan tak mengenali diriku sendiri, tapi aku tak sanggup berkhianat dengan keputusanu sendiri, siapapun asalkan orang lain masih sanggup untukku bantah, tapi tidak mereka yang katanya menyayangiku,,, aku ingin pergi,, aku ingin ketempat dimana aku bisa mengenal orang-orang baru setiap hari, berbeda activty dan berjalan kearah yang ditentukan otakku,, aku tak dapat melakukan kegiatan - kegiatan yang menimbulkan rasa bosanku,, AKU, ingin bebas berkarya, tak peduli orang - orang menertawakanku, ingin bebas berpendapat, tak peduli orang - orang membantahku, ingin bebsa menentukan jalan hidupku,, tak peduli orang - orang meremehkanku, karena ku yakin aku bisa,, mungkin aku bukan seorang mutiara bangsa, tapi aku ingin menjadi mutiara untuk diriku sendiri dan orang-orang yang aku sayangi,, mungkin aku bukan aparat negara, tapi aku ingin jadi pelindung untuk diriku sendiri dan orang-orang yang aku sayangi, mungkin aku bukanlah jutawan, tapi aku ingin buat orang - orang disekelilinq tetap tersenyum sumbringah, dan mungkin aku bukanlah malaikat,, tapi aku akan terus berusaha jadi yang terbaik untuk diriku dan orang lain,,,, aku ingin ada untuk dunia ini,, walaupun aku hanya sebatang pohon, tapi aku akan terus melindungi... dan aku terus akan menjadi seperti burung yang tiap pagi saat au terbangun maka aku akan mencari dunia baru tuk aku jelajahi, aku akan bersiul meneriakan kebebasanku,,,,,,,,,