PPNI |
17 maret 2017, bertepatan dengan
ulang tahun PPNI ke 43, alangkah baiknya jika kita mengenang kembali sejarah
berdirinya organisasi kebanggan perawat diseluruh penjuru tanah air ini, Persatuan
Perawat Nasional Indonesia (PPNI)
Persatuan Perawat Nasional
Indonesia (PPNI) adalah perhimpunan seluruh perawatindonesia, didirikan pada
Tanggal 17 Maret 1974. Kebulatan tekad spirit yang sama dicetuskan oleh
perintis perawat bahwa tenaga keperawatan harus berada pada wadah/organisasi nasional
(fusi dan federasi).
Sebagai fusi dari beberapa
organisasi yang ada sebelumnya, PPNI mengalami beberapa kali perubahan baik
dalam bentuknya maupun namanya. Embrio PPNI adalah Perkumpulan Kaum Velpleger
Boemibatera (PKVB) yang didirikan pada tahun 1921. Pada saat itu profesi
perawat sangat dihormati oleh masyarakat berkenaan dengan tugas mulia yang
dilaksanakan dalam merawat orang sakit. Lahirnya Sumpah Pemuda tahun 1928
mendorong perubahan nama PKVB menjadi Perkumpulan Kaum Velpleger Indonesia (PKVI).
Pergantian kata Boemibatera menjadiIndonesia pada PKVI bertahan hingga tahun
1942.
Pada masa penjajahan Jepang
perkembangan keperawatan di Indonesia mengalami kemunduran dan merupakan zaman
kegelapan bagi bagi keperawatan Indonesia. Pelayanan keperawatan dikerjakan
oleh orang yang tidak memahami ilmu keperawatan, demikian pula organisasi profesi
tidak jelas keberadaannya.
Bersama dengan Proklamasi 17
Agusutus 1945, tumbuh Organisasi Profesi Keperawatan. Setidaknya ada tiga
organisasi profesi antara tahun 1945 – 1954 yaitu:
- Persatuan Djuru Kesehatan Indonesia (PDKI)
- Persatuan Djuru Rawat Islam (PENJURAIS)
- Serikat Buruh Kesehatan (SBK)
Pada tahun 1951 terjadi
pembaharuan organisasi profesi keperawatan yaitu terjadi fusi organisasi
profesi yang ada menjadi Persatuan Djuru Kesehatan Indonesia (PDKI). Sebagai
upaya konsolidasi organisasi profesi tanpa mengikutsertakan Serikat Buruh
Kesehatan (SBK) karena terlibat dengan pemberontakan Partai Komunis Indonesia
(PKI).
Dalam kurun waktu 1951 – 1958 diadakan
Kongres di Bandung dengan mengubah nama PDKI menjadi Persatuan Pegawai Dalam
Kesehatan Indonesia (PPDKI) dengan keanggotaan bukan dari perawat saja.
Demikian pula pada tahun 1959 – 1974, terjadi pengelompokan organisasi
keperawatan kecuali Serikat Buruh Kesehatan (SBK) bergabung menjadi satu
organisasi Profesi tingkat Nasional dengan nama Persatuan Perawat Nasional
Indonesia (PPNI). Nama inilah yang resmi dipakai sebagai nama Organisasi
Profesi Keperawatan di Indonesia hingga saat ini.
PERAWAT |
Sejak tahun 1974 sampai sekarang,
PPNI terus menguatkan langkahnya untuk menjadi organisasi profesi yang kuat dan
mampu mengayomi bagi setiap anggotanya. PPNI telah menaungi perawat Indonesia
di 33 Provinsi termasuk institusi pendidikan tinggi keperawatan dan merepresentasikan
lebih dari 500.000perawat di Indonesia.
Banyak langkah dan perjuangan
yang telah dilakukan oleh PPNI untuk menjadikanperawat Indonesia sebagai
perawat yang professional dan diakui bukan hanya di Indonesia sendiri, tetapi
juga di dunia internasional.
Adapaun visi dan misi Persatuan
Perawat Nasional Indonesia adalah sebagai berikut:
Visi:
Persatuan Perawat Nasional
Indonesia (PPNI) sebagai wadah nasional yang memiliki suara komunitas
keperawatan dan peduli terhadap pemberian pelayanan/asuhan keperawatan yang
bermutu bagi kepentingan masyarakat.
Misi:
- Menguatkan manajemen kepemimpinan PPNI untuk mencapai organisasi yang berwibawa jejaring yang kuat di tingkat kepengurusan Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Komisariat.
- Mendukung perawat Indonesia untuk melakukan praktik keperawatan yang aman, kompeten dan profesional bagi masyarakat Indonesia3.
- Menjadi pintu gerbang standar keperawatan regional dan internasion
MAJULAH PERAWAT INDONESIA Klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar