Kista Rahim |
Kista ovarium adalah benjolan
berisi cairan yang berkembang pada indung telur (ovarium) wanita. Kondisi ini
tergolong umum dialami oleh wanita. Kebanyakan kista ovarium tidak berbahaya
dan bisa menghilang dengan sendirinya tanpa perawatan khusus.
Ada beberapa gejala yang mungkin
akan sangat membantu anda untuk mengetahui pada Sakit Kista Rahim ini :
- Pembesaran pada bagian perut yang diakibatkan kartena kista akan lebih cenderung tumbuh semakin besar
- Marasa keluhan pada bagian pinggang belakangnya
- Sering ingin buang air besar atau
kecil yang dikarenakan pasa sistem jaringan kista yang terus menerus membesar
maka akan menekan pada kandung kemih yang sehingga tidak mampu dalam menampung
banyaknya air seni
- Jika kista anda sudah pecah saat anda melakukan hubungan seksual penderita yang akan merasa nyeri bertambah bila melakukan aktivitas fisik
- Keluhan nyeri ketiak menjelang atau dalam masa haid, ada beberapa penderita atau bahkan ada yang sampai mengalami pingsan karena sakit tidak bisa menahan rasa sakit tersebut
- Perubahan pada pola haidnya misalnya penderita akan terlambat pada haid atau pendarahan diantaranya periode haid
- Pada keadaan lanjut maka jika kita merabanya maka akan terasa adanya benjolan didaerah perut
Tak Semua Kista Ganggu Kesuburan
Masalah kesuburan pada perempuan
sering dikaitkan dengan kista. Bahkan, ada anggapan seseorang yang terkena
kista di ovarium (indung telur) akan sulit memiliki anak.
Pendapat itu tidak sepenuhnya
benar. Pada umumnya kista bersifat jinak, berukuran kecil, dan tidak
berpengaruh terhadap kesuburan. Kista akan membahayakan manakala ukurannya
sudah besar.
Seseorang bisa saja hamil, meski
ada kista dalam indung telurnya. Lagipula ovarium seorang perempuan ada
sepasang. Jika salah satunya terganggu dan tidak berfungsi, masih ada satu lagi
sehingga kehamilan masih dapat terjadi.
“Yang lebih tepat, kista,
berukuran besar dapat mengganggu kehamilan, bukan kesuburannya,” kata Dr.
Caroline.
Kista yang memiliki diameter
lebih dari 5 sentimeter dapat melintir pada saat terjadi kehamilan. Akibatnya,
kista pecah dan menimbulkan nyeri sangat hebat.
Kista endometriosis mengganggu
kesuburan karena secara mekanik dapat mengakibatkan perlengketan-perlengketan.
Adanya perlengketan menyebabkan proses ovum pick-up (lepasnya sel telur yang
telah matang), sehingga sulit ditangkap fimbriea (ujung tuba falopi).
Akibatnya, pembuahan sulit terjadi.
Selain itu, adanya kista
endometriosis secara imunologis kesuburan juga terhambat karena timbulnya
reaksi-reaksi kekebalan mengganggu fungsi sel telur, sperma, dan embrio secara
alami.
Jika dibiarkan, endometriosis
akan semakin berat dan umumnya perempuan susah hamil. Dari survei, 40 persen
perempuan yang sulit hamil diketahui memiliki endometriosis pada rahimnya.
Untuk itu, diperlukan operasi
dengan cara laparoskopi. Setelah dilakukan operasi, 70 persen perempuan dengan
endometriosis ringan (stadium 1 dan 2) dapat hamil secara normal. Sebaliknya,
endometriosis berat (stadium 3 dan 4) akan sulit untuk hamil secara alami
meskipun telah diobati, kecuali dengan cara inseminasi buatan atau bayi tabung.
Kista endometriosis juga dapat
mengganggu kehidupan seksual karena akan timbul rasa nyeri pada saat
berhubungan intim.
Metode Laparoskopi
Terapi bedah atau operasi bisa
dipertimbangkan kista tidak menghilang, berukuran besar, menimbulkan keluhan
seperti nyeri perut, nyeri haid, atau gangguan siklus dan infertilitas.
Dibandingkan dengan metode konvensional, yakni pasien dibedah dengan sayatan
lebar di sekitar perut, laparoskopi merupakan metode terkini (Cold Standard)
yang lebih efektif untuk mengangkat kista.
Laparoskopi merupakan teknik
pembedahan yang dilakukan dengan membuat dua atau tiga lubang kecil
(berdiameter 5-10 milimeter) di sekitar perut pasien. Satu lubang pada pusar
digunakan untuk memasukkan alat yang dilengkapi kamera untuk memindahkan gambar
dalam rongga perut ke layar monitor, sementara dua lubang lain untuk peralatan
bedah yang lain.
Teknik ini disebut juga operasi
minimal invasif. Namun, teknik ini tetap mengandung risiko bagi pasien,
terutama karena saat melakukan operasi tersebut, dokter yang menangani
memerlukan ruang dalam rongga perut, sehingga memerlukan gas karbondioksida
(C02) untuk mengembangkan rongga perut.
Jika gas bertekanan tinggi
tersebut masuk ke dalam pembuluh darah, bisa menimbulkan risiko yang
membahayakan.
Ada yang Hilang Sendiri
Sebenarnya tidak semua kista
mengancam jiwa dan menyebabkan kematian. Pada kista fungsional, kista dapat
mengecil bahkan menghilang dengan sendirinya.
Namun, beberapa jenis kista dapat
berpotensi membesar dan menjadi kanker ovarium. Salah satu tanda kista ovarium
menjadi ganas adalah adanya pembesaran kista yang cepat dalam waktu singkat.
Angka kematian akibat kanker
ovarium cukup tinggi karena penyakit ini awalnya tanpa gejala dan tidak
menimbulkan keluhan. Pada stadium lanjut baru penderita merasakan gejalanya.
Itu sebabnya penyakit ini disebut silent killer.
Sayangnya, sampai sekarang belum
ada cara deteksi dini yang sederhana untuk memeriksa adanya keganasan kanker
ovarium. Berbeda dengan kanker serviks (mulut rahim) yang bisa dideteksi dini
dengan pap smear.
Untuk mengetahui kista sejak
dini, Dr. Caroline memberi saran melakukan pemeriksaan USG dan pap smear rutin
setahun sekali. Dengan pemeriksaan itu wanita bisa mengetahui kesehatan
rahimnya. Jika terdeteksi adanya kista, bisa diketahui dengan segera ada
tidaknya kemungkinan kista tersebut merupakan neoplasma ganas yang bisa
mengakibatkan kanker ovarium.
Penting diketahui bahwa kanker
ovarium merupakan kanker nomor tiga penyebab kematian perempuan Indonesia
setelah kanker payudara dan kanker mulut rahim.
“Jika terjadi kanker ovarium, ada
kemungkinan organ reproduksi seperti indung telur atau rahim harus dibuang,
sehingga tidak dapat terjadi kehamilan,” katanya.
Jauhi Makanan Berlemak
Tahukah Anda jika makanan dengan
kadar lemak tinggi dapat memicu timbulnya kista? Bagi yang sudah memiliki
kista, jauhilah makanan berlemak.
Jika tetap mengonsumsi makanan
berlemak dan kurang serat, lemak yang berlebih akan susah dipecah oleh tubuh.
Kondisi itu dapat berlanjut pada terjadinya gangguan hormon. Demikian juga
dengan pola makan, yang tidak teratur dan mengonsumsi zat-zat tambahan sintetis
pada makanan.
Satu jenis makanan lagi yang
harus dihindari adalah makanan cepat saji atau fast food. Makanan cepat saji
banyak sekali mengandung lemak, apalagi pada sajian fried chicken.
Ayam yang digunakan di restoran
cepat saji adalah ayam yang disuntik dengan steroid agar cepat besar, sehingga
dapat memenuhi kebutuhan pasar. Biasanya suntikan ini dilakukan pada bagian
leher atau sayap.
Karena itu, pada dua bagian tubuh
ayam inilah terdapat konsentrasi steroid yang paling tinggi. Steroid ini
memberikan pengaruh pada tubuh, sehingga cepat pertumbuhannya.
Ketika ayam yang mengandung
steroid ini dikonsumsi seorang perempuan, akan berdampak buruk pada, hormonnya,
sehingga membuat perempuan tersebut lebih rentan untuk terkena kista rahim.
“Untuk itu, jauhi makanan
berlemak karena dapat membuat kista membesar. Kista seperti dipupuk dengan
lemak tersebut, sehingga perkembangannya semakin cepat,” ungkap Dr. Caroline.
Cara Mencegah Penyakit Kista
Rahim
Mahkota dewa
Daun serta buahnya pun sangat
baik kita konsumsi untuk menyembuhkan bagi yang sedang mengalami Sakit Kista Rahim
karena dari kedua bahan tersebut yang ada didalam mahkota sangatlah baik untuk
tubuh.
Olahraga
Jika salam asupan sudah anda jaga
dengan baik, maka langkah baiknya lagi untuk mencegah dari Sakit Kista Rahim
ini dengan banyak melakukan olahraga, dengan melakukan olahraga yang teratur
maka akan mengurangi dari adanya masalah penyakit kista ovarium sendiri.
Perawatan vagina
Itulah artikel tentang kista
rahim dan beberapa cara menanganinya, semoga bermanfaat dan semoga yang sedang
menderita penyakit ini diberikan kesabaran dan kekuatan. segala penyakit yang
diiturunkan selalu berbarengan dengan obatnya, dan Kista adalah permasalahan
yang lebih akrab dengan wanita. Dan bagi siapapun yang sedang menderita kista rahim semoga segera diberikan kesembuhan,,Aamiin
Salam sehat ✌☺
@dariberbagaisumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar