Dari Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW berdabda,”Wanita itu dinikahi karena 4 hal : [1] hartanya, [2] keturunannya, [3] kecantikannya dan [4] agamanya. Maka perhatikanlah agamanya kamu akan selamat. (HR. Bukhari Kitabun Nikah Bab Al-Akfa’ fiddin nomor 4700, Muslim Kitabur-Radha’ Bab Istihbabu Nikah zatid-diin nomor 2661)
Wanita, saat mendengar kata itu yang terbayang oleh kita pastilah sesosok seorang dengan wajah lembut, pintar, tekun, rajin, disiplin, dan mudah beradaptasi serta bergaul dengan siapapun. Tapi, apa semua kita punya bayangan yang sama?, jawabannya tentu saja tidak. Berbagai macam bentuk, kebiasaan, paras dan rupa wanita didunia ini, wanita ada yang lembut, ada yang pinter, ada yang gaptek, ada yang minim pengetahuan, ada yang bicaranya kasar, ada yang tomboy, pokoknya macem – macem. Tapi, bila kita telusuri lebih jauh tentang siapa wanita sesungguhnya takkan cukup waktu yang sebentar untuk menyimpulkan peran wanita didunia ini, bahkan juga sebagai pembuktian betapa penting derajat wanita dalam perspektif hukum dan agama.
Karna kenapa?
Wanita adalah jendela dunia. Wanita yang berjuang bertaruh nyawa untuk melahirkan manusia baru kedunia ini, kemudian menyayanginya, menyusui selama dua tahun, bangun ditengah malam untuk menjaga si kecil dari gigitan seekor nyamuk. Bagaimana mungkin ada yang bisa melakukan hal sehebat ini kecuali seorang wanita.
Wanita itu tangguh, seperti apapun mereka dimatamu dan dunia, wanita adalah kekuatan yang tak bisa dibandingkan dengan kekuatan otot-otot keras atlit angkat berat. Karena wanita, memiliki kekuatan yang berbeda, kekuatan yang hebat. Dan tak pantas rasanya kita pandang wanita dari sudut pandang kita sendiri, wanita itu punya caranya sendiri, cara luar biasa yang tak mungkin bisa dilakukan laki-laki, cara yang bahkan tak pernah terpikirkan oleh laki-laki. Wanita itu seperti mutiara didasar samudra, harganya sangat mahal, maka pantaslah wanita punya peran penting untuk dunia. Wanita tidak untuk dikekang dan dibentuk, karna wanita itu sebenernya cerdas, wanita tidak untuk diatur, karna wanita bisa melakukan banyak hal untuk mengatur dan membentuk sesuatu yang baru, wanita itu banyak idenya.
Wanita, jangan pernah pandang mereka sebelah mata, mereka bukan makhluk lemah, wanita terlalu hebat tuk diremehkan. Jelek, cantik, mereka tetap wanita. Wanita mungkin ada yang perlu dibawa bergabung kedunia yang mungkin masih jauh dari pengalamannya agar dia bisa menjadi lebih pintar, memberikan ilmu dan pelatihan dalam bidang tertentu atau segala bidang yang tidak merusak citra diri seorang wanita. Memberikan pendidikan dari titik terendah sampai titik tertinggi yang bisa membawa wanita menjadi lebih maju. Dan kemudian wanita diseluruh dunia bergabung dan menyatukan cara pikir mereka yang banyak. Wah, dunia ini pasti akan jadi hebat.
Wanita, agama sangat menjujung tinggi harkat derajat seorang wanita. Wanita adalah makhluk yang harus dihargai. Bagaimanapun caranya, tetap dengan cara yang terbaik. Wanita pantas disebut sebagai tolak ukur kebangkitan bangsa, wanita yang maju dan pintar akan membentuk generasi yang maju dan pintar, generasi yang maju dan pintar akan membangun bangsa menjadi bangsa yang hebat dan pintar pula. Dan kebangkitan bangsa tak lepas dari peran seorang wanita. Walau dengan gizi yang cukup tapi tidak disertai peran seorang ibu tak akan ada yang namanya generasi penerus yang hebat, hebat bukan saja dalam arti kata hebat secara intelektual, tapi juga dari segi emosional dan spiritual. Kemajuan IpTek tanpa disertai dengan kemajuan ImTaq tak ada gunanya, dan tanpa juga digabung dengan kecerdasan emosianal semakin tak ada gunanya. Kecerdasan yang abadi dan tiada tandingannya karna terbentuknya tiga lingkaran ini dalam diri seseorang, Intelektual, Emosional dan Spiritual. Dan ketiga lingkaran ini dapat terbentuk oleh peran seorang ibu (Wanita). Inilah arti pentingnya sosok ibu untuk membentuk generasi yang hebat dan untuk membangun bangsa lebih maju.
Haruskah mencari satu hari tuk dijadikan hari khusus untuk merenungi lagi arti penting seorang wanita?, jawabannya tentu saja tidak, karna setiap hari kita telah berbaur dengan wanita, wanita dengan berbagai macam ilmu.
Inilah saatnya wanita dijadikan tonggak utama untuk membentuk suatu bangsa yang hebat dan maju, bukan berarti menitik beratkan ini sebagai tugas wajib yang harus dijalankan seorang wanita. Tapi tetap secara bersama-sama. Karna wanita adalah tolak ukur kebangkitan bangsa.
Ingat, pernah dicanangkan Millenium Development Goals (MDGs) yang terdiri dari 8 (delapan) butir yaitu;
- Eradikasi kemiskinan dan kelaparan
- Pendidikan
- Gender
- Penurunan angka kematian anak
- Penurunan angka kematian ibu
- Terhindarnya dari penyakit menular (TBC, malaria, dan HIV/AIDs)
- Lingkungan, dan
- Mitra kerja
Kedelapan butir MDGs tersebut ditetapkan sebagai indikator untuk pencapaian target yang harus direalisasikan oleh setiap negara anggota pada tahun 2015. Kalau kita perhatikan lebih seksama butir-butir MDGs, terlihat adanya tekad atau keinginan untuk membangun manusia yang berkualitas; sumber daya manusia yang berkualitas perlu dicapai agar negara kita mempunyai masyarakat atau penduduk yang diakui sebagai aset bangsa bukan sebagai beban bangsa. Untuk itu diperlukan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat dengan langkah yang tepat. Tujuan utamanya jelas-jelas untuk membentuk masyarakat yang madani dan berwawasan. Untuk menghapus kemiskinan dan penurunan kualitas diri penerus bangsa, dalam peningkatan pemajuan kualitas tersebut diperlukan peran ibu dan peran pemerintah dalam membantu pemenuhan gizi lengkap bagi generasi penerus, dan dalam hal ini peran ibu adalah faktor utamanya. Dari peran seorang ibu yang berkualitas akan terlahir generasi yang berkualitas pula. Maka dari itu, upaya pertama yang harus dilakukan adalah pemberdayaan wanita dan meningkatkan kualitas wanita dengan memberikan berbagai pelatihan dan ilmu dalam berbagai bidang. Harapan kedepan, wanita akan menjadi aset bangsa yang tak ternilai harganya.
Salam!! (Wira Juwita / wanita indonesia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar