TIDUR |
KEKURANGAN TIDUR
DAMPAK KEKURANGAN TIDUR |
Kekurangan tidur biasanya disebabkan karena begadang ataupun
karena insomnia. Beberapa akibat yang timbul akibat kurang tidur antara lain:
Halusinasi
Mudah marah
Penurunan kognitif
Mudah lupa
Menguap parah
Gejala mirip dengan ADHD (Attention Deficit Hyperactivity
Disorder)
Gangguan penilaian moral
Berkurangnya kemampuan reaksi dan akurasi
Getaran (meriang atau mengigil)
Sakit atau nyeri otot
Risiko Diabetes Tipe 2
Pertumbuhan melambat
Risiko obesitas
Penurunan suhu tubuh
Peningkatan tingkat variabilitas jantung
Risiko penyakit jantung
Gangguan sistem kekebalan tubuh
TIDUR MENURUT PARA AHLI
Terdapat beberapa pengertian Tidur Menurut Para Ahli. Tidur
didefinisikan sebagai suatu keadaan bawah sadar dimana seseorang masih dapat
dibangunkan dengan pemberian rangsang sensorik atau dengan rangsang lainnya
(Guyton & Hall, 1997).
Menurut Potter & Perry (2005), Tidur merupakan
proses fisiologis yang bersiklus bergantian dengan periode yang lebih lama dari
keterjagaan. Tidur merupakan kondisi tiak sadar dimana induvidu dapat dibangunkan
oleh stimulasi atau sensoriyang sesuai (Guyton dalam Aziz Alimul H) atau juga
dapat dikatakan sebagai keadaan tidak sadarkan diri yang relatif, bukan hanya
keadaan penuh ketenangan tanpa kegiatan, tetapi lebih merupakan suatu urutan
siklus yang berulang, dengan ciri adanya aktifitas yang minim, memiliki
kesadaran yang bervariasi terhadap perubahan fisiologis dan terjadi penurunan
respon terhadap rangsangan dari luar.
Tidur adalah suatu keadaan relative tanpa sadar yang penuh
ketengan tanpa kegiatan yang merupakan urutan siklus yang berulang-ulang dan
masing-masing menyatakan fase kegiatan otak dan badanlah yang berbeda.
TERTIDUR |
Tanda-tanda kehidupan seperti kesadaran, puls, dan frekuensi
pernapasan mengalami perubahan. Dalam tidur normal biasanya fungsi saraf
motorik juga saraf sensorik untuk kegiatan yang memerlukan koordinasi dengan
sistem saraf pusat akan diblokade, sehingga pada saat tidur cenderung tidak
bergerak dan daya tanggap pun berkurang
Fase peralihan dari sadar ke tidur disebut sebagai
pradormitium dan fase peralihan dari tidur kembali ke sadar disebut sebagai
postdormitium. Di dalam ilmu kedokteran ilmu yang mempelajari gangguan tidur
disebut sebagai somnologie.
Kebutuhan tidur dan istirahat yang sesuai sama pentingnya
dengan kebutuhan nutrisi dan olahraga yang cukup bagi kesehatan. Menurut
Hodgson (1991) dalam Potter & Perry (2005), kegunaan tidur masih belum
jelas, namun diyakini tidur diperlukan untuk menjaga keseimbangan mental,
emosional dan kesehatan.
PENTINGNYA TIDUR |
Tidur diperlukan untuk memperbaiki proses biologis secara
rutin, selama tidur gelombang rendah yang dalam (NREM tahap IV), tubuh
melepaskan hormon pertumbuhan manusia untuk memperbaiki dan memperbaharui sel
epitel dan sel khusus seperti sel otak. Sintesa protein dan pembagian sel untuk
pembaharuan jaringan seperti pada kulit, sumsung tulang, mukosa lambung terjadi
juga selama tidur dan istirahat Oswold (1984) dalam Potter & Perry (2005)
kegunaan tidur yang lain adalah selama tidur tubuh akan menyimpan energi.
Menurut penelitian, orang yang tidur selama 6,5 sampai 7,5
jam dalam sehari akan memiliki hidup yang lebih panjang dari pada yang tidurnya
hanya memakan waktu kurang dari 6,5 jam atau lebih dari 8 jam perhari (Japan
Epidemiology Association). Pada tidur REM terjadi perubahan dalam aliran darah
serebral, peningkatan aktivitas kortikal, peningkatan konsumsi oksigen dan
pelepasan epinefrin, sehingga membantu penyimpanan memori dan pembelajaran maka
tidur REM penting untuk pemulihan kognitif. Tanpa kebutuhan tidur dan istirahat
yang cukup, konsentrasi dan pengambilan keputusan akan menurun (Potter &
Perry, 2005).
FISIOLOGI TIDUR DAN IRAMA SIRKADIAN
PERUBAHAN IRAMA SIRKADIAN |
Tidur merupakan salah satu cara untuk melepaskan kelelahan
jasmani dan kelelahan mental. Dengan tidur semua lelah dapat berkurang dan akan
kembali mendapatkan tenaga serta semangat untuk menyelesaikan persoalan yang
dihadapi. Semua makhluk hidup mempunyai irama kehidupan yang sesuai dengan
beredarnya waktu dalam siklus 24 jam. Irama yang seiring dengan rotasi bola
dunia disebut sebagai irama sirkadian. Pusat kontrol irama sirkadian terletak
pada bagian ventral anterior hypothalamus. Bagian susunan syaraf pusat yang
mengadakan kegiatan sinkronisasi terletak pada substansia ventrikula
retikularis medula oblongata yang disebut sebagai pusat tidur. Bagian susunan
saraf pusat yang menghilangkan sinkronisasi atau desinkronisasi terdapat pada
bagian restoral medula oblongata disebut sebagai pusat penggugah atau arousal
state.
BERMIMPI SAAT TIDUR, KENAPA?
BERMIMPI SAAT TIDUR |
Secara umum dipercaya bahwa seorang yang sehat paling tidak,
memiliki irama sirkadian yang secara ketat berkoordinasi untuk menciptakan
hubungan optimal antara berbagai macam organ dan system fisiologis dan
lingkungan dalam waktu-waktu tertentu. Jam biologis yang bertanggung jawab
untuk koordinasi ini terletak di suprachiasmatic nuclei (SCN) dari hypothalamus
dalam otak. The SCN mengirim sinyal sinyal ke seluruh bagian otak dan pada
oskilator peripheral serta jaringan jaringan tubuh semua terkoordinasi dengan
baik. Secara umum belum diketahui dengan baik mekanisme komunikasi antara SCN
dan seluruh bagian otak; diduga komunikasi ini melibatkan tembakan neuronal,
pelepasan neurotransmitter dan cairan. Komunikasi dengan bagian-bagian lain
dari tubuh mungkin melibatkan nuclei di bagian lain dari otak.
Mimpi adalah sesuatu yang dialami atau terlihat pada saat
tidur. Ada mimpi yang bersifat menakutkan (mimpi buruk) seperti dikejar oleh
penjahat atau berpisah dengan orang yang dicintai, ada juga mimpi yang
menggembirakan seperti tercapai cita-cita atau mendapatkan sesuatu yang
diinginkan (mimpi baik). Setiap orang pasti pernah mengalami mimpi saat tidur
baik itu mimpi manis ataupun mimpi buruk. Jadi, Mengapa manusia bisa mengalami mimpi
pada saat tidur?
OTAK |
Pada saat kita tidur, sebagian besar Sel Otak kita dalam
keadaan istirahat. Tetapi masih juga ada sebagian sel saraf yang berada dalam
kondisi bekerja. Oleh karena itu, timbullah mimpi saat kita sedang tidur. Mimpi
sebenarnya tidak lepas dari aktivitas kehidupan kita sehari-hari dan biasanya
berkaitan dengan kesan dan pengalaman pribadi kita sendiri ataupun pengaruh
dari lingkungan luar seperti cerita pada Novel maupun adegan drama yang pernah
kita tonton lewat Televisi dan Film.
Ada juga Mimpi yang diakibatkan oleh rangsangan organ tubuh
kita seperti menahan kencing saat tidur akan mengakibatkan munculnya
mimpi-mimpi yang berkaitan dengan Toilet (WC). Contoh lain terjadinya mimpi
seperti Orang akan sering mimpi pacarnya saat berpacaran, Saat memiliki keinginan yang kuat untuk pergi
ke suatu lokasi ataupun keinginan untuk memakan sesuatu, maka biasanya
keinginan-keinginan tersebut akan dapat tercapai dalam mimpi. Sebaliknya, jika
kita menonton film horror sebelum tidur, kemungkinan akan munculnya mimpi-mimpi
yang menakutkan saat kita dalam kondisi tidur.
Oleh Karena itu, seorang Psikolog dari Austria yang bernama
Sigmund Freud (1856 – 1939) berpendapat bahwa Mimpi merupakan “Pencapaian atas
suatu Keinginan”.
BERAPA LAMA KITA BERMIMPI?
BERMIMPI MENGHABISKAN 1/4 WAKTU TIDUR |
Menurut penelitian para ilmuwan, rata-rata manusia
menghabiskan ¼ (seperempat) waktu tidurnya dalam mimpi. Jika mengalami waktu
mimpi yang lama (lebih dari 1/4 waktu tidur), maka kita akan merasa lelah
setelah bangun tidur.
Sekian pengetahuan tentang tidur dan gangguan tidur serta
bermimpi saat tidur, semoga jadi pengetahuan yang bermanfaat. Sekian
CARA MENGOBATI INSOMNIA : klik disini
@Dariberbagaisumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar