Hari mungkin akan tetap sama seperti hari-hariku sebelumnya, hari yang kulalui dengan suaramu, dengan tawamu, dengan canda guraumu, dengan kasih sayangmu, dengan semangat yang slalu kau berikan untukku. Tapi hari ini, semua menjadi lain, semua menjadi sangat berbeda, berbeda dari semua sisi dirimu yang pernah kukenal dulu, kini kamu begitu cuek, aku tak pernah lagi mendengar suaramu, mendengar gelak tawamu, mendengar celoteh dan cemooh darimu, mendengar keseriusanmu tentang rasamu untukku. Aku tak tau kamu benar-benar mencintaiku atau tidak, aku hanya tau kalau aku teramat dalam mencintaimu.
Aku pun takut bertanya tentang keadaanmu, walaupun aku sangat mencemaskanmu, aku takut bertanya tentang rasamu untukku, walaupun sebenarnya aku sangat ingin tau, aku ingin bertanya apakah kau merindukanku, karna aku terlalu mencintaimu. Walaupun hanya sedikit rasamu untukku, tapi aku akan tetap memberikan lebih untukmu, mungkin kau tak akan pernah tau karna kamu tak pernah menghiraukan rasaku padamu. Apakah rasa ni salah bagimu??
“aku janji pasti balik lagi kesini kei.. aku juga gak bakalan bisa jauh dari kamu terlalu lama, aku harap kamu bersabar menjalani hubungan ini, meskipun jarak kita jauh, tapi hati kita sangat dekat, dan itu sudah lebih dari cukup untuk mempertemukan kita lagi nanti, kamu percayakan??” Ucap welan saat berpamit akan pergi
“aku percaya, aku slalu percaya padamu, aku akan terus percaya sampai kapanpun, tapi aku mohon jangan pernah bepaling dengan wanita manapun yang kamu temui disana nantinya,,, pliiiizzz” balasku menggenggam kedua tangannya
“hei,,” dia menunduk dan mendekatkan wajahnya diwajahku “gak akan ada wanita manapun yang bisa gantiin posisi kamu dihatiku kei,,, karna hatiku sudah kamu ambil, diambil oleh hati kamu,,, jadi jangan pernah terpikir kalo aku akan ninggalin kamu Cuma gara-gara cewek yang belom tentu sebaek kamu,,, ingat kei, aku menyayangi orang yang baik padaku, yaitu kamu, kamu yang teramat baik padaku, kamu sangat baik kei..” ucapnya dan memelukku
Aku tak bisa jawab semua katanya, aku hanya bisa yakinkan diri kalo dia memiliki alasan sendiri atas apa yang dia katakan “aku memang baik padamu, aku memang mencintaimu, tapi aku gak suka kamu ngomong kayak gitu,,, aku takut kalo suatu hari kamu bertemu orang yang baik padamu melebihi aku, maka kamu akan ninggalin aku, aku gak akan pernah bisa bernafas kalo kamu mancintai wanita lain Lan” bathinku, tak sadar aku terisak dipelukkannya
“hei,,” dia melepaskan aku dari pelukkannya “kamu kok nangis?? Aku pergi tapi aku ninggalin hati aku disini, gak akan ada satu orang pun yang bisa ngambilnya kecuali kamu yang lepasin kei,, kamu percaya sama aku, gak akan ada seorangpun yang akan aku cintai melebihi kamu” katanya mengahpus air mataku dan menghapus ragu dihatiku
Aku kembali masuk kedalam pelukkannya “aku gak akan pernah lepasin hati kamu buat wanita manapun didunia ini Lan, meskipun aku harus mati, aku takkan pernah lepasin.. “ ucapku menangis
“udah waktunya aku pergi,,,” aku keluar dari pangkuan Welan “aku sayang kamu kei, berjanjilah padaku, kalau kamu sayang aku, kamu gak akan pernah nangis, kamu janji kamu gak kan pernah bersedih dan menyendiri sperti dulu waktu pertama kali kita ketemu, kamu nangis sendiri ditepi pantai karna ditinggal pacar kamu kan,, masih ingat gak,,” katanya menggodaku dan mencubit hidungku
“mmm welan…” rengekku sambil berpangku tangan dan memasang wajah manyun
“hahaha… gak kok,, aku Cuma becanda,,, “ bujuknya mengusap rambutku “lagian aku serius kei,, aku gak mau orang yang aku sayang nangis gara-gara aku, bisa-bisa aku gak jadi pergi,, “katanya serius
“aku janji gak kan nangis, karna aku punya ini” kataku sambil menunjukan HP ku “aku kan bawa kemanapun aku pergi, karna aku akan slalu mengabarimu tentang kegiatan dan keadaanku,juga akan menerima kabar darimu tentang kegiatan dan keadaanmu,,,” kataku tersenyum
Dia kembali mengusap rambutku dengan lembut, kebiasaan yang takkan pernah aku rasakan lagi kalo dia pergi, gak akan ada lagi yang membelai lembut rambutku, gak akan ada lagi yang membujukku, gak akan ada lagi yang memelukku dan mencium keningku, semua akan berbeda saat aku disini dan dia disana, memiliki hariku sendiri dan dia bersama harinya. Semua akan terasa berat tuk dijalani saat kami tak bisa lagi saling berhadapan, saling berbagi, dan saling bermimpi.
Semenjak itu satu bulan berjalan dengan baik, tak ada keraguan meskipun kami jauh, tak ada curiga, selalu ada kabar, masih ada canda dan tawa seperti dulu saat kami masih bersama, selalu ada cerita tentang kesibukan siang kami pabila malam telah tiba, malam tetap terasa seramai dulu seperti tawa kamu yang renyah membangunkan orang-orang yang sedang tertidur.
“kei, mungkin mulai minggu besok komunikasi kita agak sedikit terganggu,, soalnya aku banyak kegiatan diluar, palingan ngantor Cuma siang mpe sorean dikit, malamnya aku banyak kegiatan diluar, sebenernya sekarang udah mulai seh, tapi karna gak sesibuk besok ato besoknya lagi… aku bilang ini karna aku takut kamu salah paham sama aku, aku gak mau nyakitin orang yang baek sama aku yaitu kamu, karna aku sayang..
“sama orang yang baek sama kamu..” potongku
“iya,,” jawabnya singkat
Aku terdiam dengan jawabannya, hanya jawaban iya yang mampu dia lontarkan. Apa dia tak mengerti dengan maksud hatiku, apakah aku harus bertanya tentang semua yang aku rasakan, apa dia tak mengerti dengan yang namanya bahasa mata ato bahasa tubuh, dengan bagaimana aku nunjukin sikapku stiap kali dia mengucapkan kalimat itu
Itu adalah terakhir aku berbicara dengannya setelah dua bulan kepergiannya, hanya ada komunikasi melalui pesan singkat dariku dan dengan jawaban apa adanya tanpa ada feed back. aku mulai risau, aku mulai ragu dengan kata yang dulu pernah dia katakan dengan semua perasaan yang pernah dia ungkapkan. Tiap hari pesanku tak ada jawaban yang jelas kecuali dibalas dengan singkat dan bahkan tak ada makna sama sekali dari kalimatnya
Aku mulai menangis, aku mulai bersedih, dan aku mulai mengunjungi lagi tempat itu, tempat dimana aku biasa melampiaskan kepedihanku, tempat yang juga sudah mempertemukan aku dan Welan, pantai itu masih sebrisik dulu sehingga mampu menelan kuatnya isak tangisku, pantai itu pun masih sesunyi dulu sehingga mampu meleburkan kesendirianku.
Harapan itu mungkin hampir habis, ternyata walau aku tak melepas hatimu kau sudah memiliki hati lain untuk bertahan hidup. Kau sudah menemukan orang yang baik padamu melebihi aku, aku tak ada artinya lagi untukmu. Mungkinkah karna kau tak lagi bisa merasakan langsung kebaikkanku??, aku hanya mampu bertanya-tanya sendiri dalam hati pada diriku sendiri. Tak satupun jawaban yang aku temukan dari seribu pertanyaan, tak satupun penawar dari rasa sakit yang kurasakan. Bahkan kabar darimu tak pernah lagi aku dapatkan, apakah bisa dikatakan kekasih bila kau sendiri tak pernah merindu dan mencintaiku, apakah dikatakan kekasih bila kau tak pernah mencemaskan keadaan dan keberadaanku, apakah bisa dikatakan kekasih bila kau tak pernah bersedih bila tak berkomunikasi denganku, dan apa kekasih namanya pabila kau tak pernah sedikitpun diterjang rasa cemburu.
Akukah ini yang kini tak pernah lagi tertawa mendengar tawa dan ceritamu?, akukah ini yang kini duduk terenyuh menyendiri tanpa ada kamu disampingku sambil membelai rambutku?, aku bener-bener gak sempurna tanpa ada kamu disampingku. Aku bener-bener gak ada artinya lagi tanpa kamu mencintaiku, jantungku tak berdenyut lagi tanpa aliran cinta darimu, dan aku takkan mampu bernafas tanpa hembusan kasih sayangmu.
Aku tau kini kau benar-banar telah meninggalkan aku, kau benar-banar melupakanku. Kini aku tak dengar lagi rington lagu korea favoritku itu berbunyi di HP ku, lagu yang kugunakan khusus untuk nada panggil darimu, nada yang buatku terbangun meskipun aku sudah mulai bermimpi indah dalam tidurku karna aku tau itu adalah panggilan darimu, nada yang buatku bersemangat berlari dari dapur mengejar HP ku dikamar bila mendengar nada itu, karna ku tau itu adalah panggilan darimu. Tak ada lagi satu kata dari panggilan itu, kata yang aku gunakan special untuk orang yang special dihatiku, nama yang memiliki arti sama dengan rasa yang diberikan hatiku untukmu “CINTA”. Ya cinta, itulah namamu di HP ku.
Cinta takkan pernah lagi memanggilku, nada dering korea itu juga takkan lagi berbunyi untukku, cinta kamu dimana??, cinta kenapa kau tak lagi menghubungiku???, cinta tidakkah kau merindukanku seperti aku ke kamu?? Cinta, kapan cinta akan datang lagi padaku?? Cinta, aku akan tatap menggenggam hatimu, karna ku sudah berjanji takkan pernah melepas hatimu kecuali aku mati. Hanya mati yang mampu buatku lemah dan takkan bisa mempertahankan hatimu, mungkin disaat itu orang lain akan merebutnya diam-diam dariku,, tapi ketahuilah cinta, cintaku akan slalu untukmu cinta. Karna Kaulah cintaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar