Buru-buru ku uber bapak yang tadi sempat menabrakku, aku yakin dia mengambil sesuatu dariku. Dasar, perlahan langkah kakiku membawaku pergi ketempat yang paling sejuk disore hari sambil memeriksa kelengkapan isi dopetku yang tadi sempat dibawa lari cowok paruh baya yang sempet kupikir bapak-bapak. Huff, sebenernya matahari masih tersenyum disinggasanannya sambil melambai-lambai pelan memberi kabar kalo bentar lagi dia mau pamit (Sunset_Red).
Oke, kusempatkan diri tuk singgah ditempat biasa (Tempat biasa, begitulah aku menyebutnya,, hehe), dibatu ditempat biasa ditepi pantai itu tertulis dengan psidol tinta merah permanent namaku dan nama seorang laki-laki yang hingga kini masih numpang hidup dihatiku (Dasar Parasit), aku ingin tau, setelah hujan berturut-turut selama satu minggu apa spidol permanent itu masih bisa bertahan (Pembuktian Kualitas, hihi)… hmmm ternyata…
Kudekati doi yang lagi duduk tertunduk ditempat biasa aku duduk, siapa dia?, begitu hatiku bertanya sambil terus mendekatinya. oh ho, ternyata dia seorang yang ingin bersahabat denganku, saatku Tanya dia siapa, dia hanya menatapku dalam kurun waktu tak kurang dari 5 second dan langsung memelukku.
30 menit berlalu, inilah saatnya aku mulai memahami kenapa dia buang-buang air mata ditempat ini, kenapa dia sampai tak bisa nahan diri tuk tidak menangis, kenapa dia memilih tempat ini tuk menjerit, setelah kudengar semua ceritanya akupun sangat ingin memberi pelajaran laki-laki kurang ajar yang baru saja menghianati cinta dan pengorbanannya.
Cinta, banyak yang menilainya seindah surga, banyak yang menghargainya seindah kebahagiaan abadi. Tapi kenapa?, setiap cerita yang kudengar seolah cinta hanya pemuas nafsu belaka, hanya permainan perasaan yang memiliki alur cerita sama, hanya sebuah penghianatan yang tak terbayarkan karna luka yang diciptakannya terlalu dalam.
Siapa yang akan membela seorang wanita ketika dia melakukan kesalahan besar, sedangkan dia hanya tau satu hal, dia ingin laki-laki yang dia cintai percaya kalau dia Cinta, tapi saat pembuktian itu dibalas dengan penghianatan yang menggoreskan luka dalam dan berkuman, siapa yang akan memahaminya, siapa yang akan paham dengan perasaannya, semua orang hanya akan mengutuk dan menghina, mencaci dan menghujat, melemparkan kesalahan yang dilakukannya bersama orang yang dia cinta.
Salahkah dia? Yang kini menangis menyesali apa yang pernah dia perbuat, salahkah dia? Yang kini masih saja dengan tulus mencintai laki-laki yang telah menodainya dan menghianati cintanya, salahkah dia? Yang kini menjerit sakit akan luka yang digoreskan oleh orang yang sangat disayanginya, dan Apa dia salah? Karna telah membuktikan cintanya dengan cara yang diinginkan oleh laki-laki yang dicintainya.
Kenapa hanya kesalahan yang diterima seorang wanita saat dia bahkan telah berusaha menjadi yang terbaik, saat bahkan dia telah buktikan kasih sayangnya dengan cara yang diinginkan oleh pasangannya, bahkan saat dia sedang sendiri tanpa ada seorangpun yang membujuk dan mengusap air matanya sambil berkata “Percayalah, Tuhan punya rencana terbaik untukmu, yakinkan dirimu bahwa dihatimu masih ada cahaya kehidupan, jadikan dia penuntun jalanmu agar kamu temukan kehidupan yang lebih baik, gak ada manusia yang tidak berbuat dosa”
Teman, banyak cara untuk membuktikan cinta, saat orang yang kamu sayangi memintamu untuk membuktikan cintamu dengan cara yang salah, maka lebih baik kamu tinggalkan dia. Karna kenapa?, cinta adalah percaya, kepercayaan itulah yang akan menimbulkan sikap penghormatan, dia yang bener-bener mencintai kita biasanya akan menghormati kita dan menjaga kita secara fisik maupun non fisik, saat dia tak lagi menghormatimu tapi hanya menggunakan kata cinta untuk merayumu, jangan kamu pernah percaya, karna disaat itu cinta hanyalah sepotong cacing yang dia jadikan umpan untuk menjerumuskanmu kedalam jala kehancuran.
Hormatilah dirimu teman!, sehingga kamu menjadi terhormat dimata manusia dan Tuhanmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar