AKU RELA DIPENJARA ASALKAN BERSAMA BUKU, KARENA DENGAN BUKU AKU BEBAS "MOHAMMAD HATTA"

Senin, 17 April 2017

PEMBOROS ATAU MUBAZIR ADALAH SAUDARANYA SETAN


Selama ini mungkin kita sering mendengar larangan dari orang tua atau teman untuk tidak mubazir saat makan, maksudnya tidak boleh menyisakan makanan. Jika sekiranya tidak akan mampu menghabiskan banyak, maka akan lebih baik diambil sebanyak semampu kita menghabiskannya. Tapi, sebenarnya sifat mubazir yang dimakasud tidak hanya soal makanan saja.

Seiring perubahan zaman, banyak kita lihat banyaknya bermunculan produk-produk dan barang-barang branded yang dijual dengan harga yang fantastis. Bagi sebagian orang, mungkin merk bukanlah hal yang utama, yang penting masih bisa digunakan dengan baik dan bermanfaat tanpa perlu mengeluarkan biaya yang berlebihan. Namun, bagi sebagian lagi, merk dan harga barang adalah hal yang paling penting untuk diperhatikan, selain untuk bersaing dengan teman-teman yang memakai merk tersebut, juga untuk menutupi gengsi dan bahkan untuk dipamerkan di media sosial.


Fenomena ini sangat miris memang, karena sudah menjadi penyakit dikalangan masyarakat, yang terkesan terlalu memaksakan diri untuk memenuhi sesuatu yang bukan kemampuannya. Dan juga, bagi yang mampu, mungkin akan lebih baik menggunakannya kelebihan hartanya untuk hal-hal yang lebih perlu dan penting. Karena sifat boros dan mubazir itu adalah salah satu sifat yang tidak disukai oleh Allah swt.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) :

boros/bo·ros/ a 1 berlebih-lebihan dalam pemakaian uang, barang, dan sebagainya: orang yang hidupnya -- tak akan menjadi kaya; 2 lepas, terurai (tentang tali yang dikaitkan): tali gasingnya --; 3 banyak dalam pemakaian tenaga, bensin, dan sebagainya (tentang mesin dan sebagainya): mobilnya -- bensin;

memboroskan/mem·bo·ros·kan/ v memakai (mengeluarkan) uang, barang, dan sebagainya secara berlebih-lebihan; menghambur-hamburkan uang dan sebagainya: ia - gajinya untuk berfoya-foya;
pemboros/pem·bo·ros/ n 1 orang yang berlebihan dalam pemakaian uang, barang, dan sebagainya; 2 tabiat boros;

pemborosan/pem·bo·ros·an/ n proses, cara, perbuatan memboroskan (tentang pemakaian uang, barang, tenaga, dan waktu);

Sedangkan dalam Alquran, Allah SWT dengan jelas mengatakan bahwa mubazir atau boros itu adalah sifatnya setan.

Allah SWT berfirman :

إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا

"Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan" (Q.S Al Israa : 27)

Beberapa Contoh Sifat Boros dalam Kehidupan Sehari-Hari :

1. Gemar beli produk yang mahal-mahal karena gengsi
2. Suka belanja dengan kartu kredit tanpa melihat daya beli
3. Boros dalam mengunakan air bersih dan air minum
4. Pengeluaran lebih besar dari penghasilan (kecuali penghasilan rendah)
5. Suka menyisakan dan membuang-buang makanan
6. Senang membeli barang yang tidak perlu
7. Boros listrik, air, pulsa telepon, bensin, gas, dan lain-lain
8. Memiliki hobi yang mahal biayanya

Beberapa Efek/Dampak Buruk Perilaku/Gaya Hidup Boros :

1. Uang yang dimiliki cepat habis karena biaya hidup yang tinggi
2. Menjadi budak hobi (nafsu) yang bisa menghalalkan uang haram
3. Malas membantu yang membutuhkan & beramal shaleh
4. Selalu sibuk mencari harta untuk memenuhi kebutuhan
5. Menimbulkan sifat kikir, iri, dengki, suka pamer, dsb
6. Anggota keluarga terbiasa hidup mewah tidak mau jadi orang sederhana
7. Bisa stres atau gila jika hartanya habis
8. Bisa terlilit hutang besar yang sulit dilunasi
9. Sumber daya alam yang ada menjadi habis
10. Tidak punya tabungan untuk saat krisis

Kenapa disebut Saudara Setan?

Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, "Allah ingin membuat manusia menjauhi sikap boros  dengan mengatakan: "Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan". Dikatakan demikian karena orang yang bersikap boros menyerupai setan dalam hal ini.

Ibnu Katsir juga mengatakan, "Disebut saudara setan karena orang yang boros dan menghambur-hamburkan harta akan mengantarkan pada meninggalkan ketaatan pada Allah dan terjerumus dalam maksiat". (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 8: 475)

Dalam tafsir Jalalain disebutkan bahwa orang yang boros, mereka telah mengikuti jalan setan sehingga disebut dalam ayat mereka adalah saudara setan. (Tafsir Al Jalalain, 294)

Syaikh As Sa’di rahimahullah mengatakan, "Orang yang boros disebut temannya setan karena setan tidaklah mengajak selain pada sesuatu yang tercela. Setan mengajak manusia untuk pelit dan hidup boros atau berlebih-lebihan. Padahal Allah memerintahkan kita untuk bersikap sederhana dan pertengahan (tidak boros dan tidak terlalu pelit)".

Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman :

وَالَّذِينَ إِذَا أَنْفَقُوا لَمْ يُسْرِفُوا وَلَمْ يَقْتُرُوا وَكَانَ بَيْنَ ذَلِكَ قَوَامًا

"Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian".(QS. Al Furqan: 67).(Taisir Al Karimir Rohman, 456)

Dengan merenungkan ayat ini, kita akan memahami bahwa membeli satu puntung rokok untuk dihisap atau membeli satu gelas wiski, itu disebut boros karena telah menyalurkan harta ke jalan yang keliru. 

Ya Allah, karuniakanlah pada kami sikap sederhana dalam hidup dan tidak tergiur pada gemerlapnya dunia. Aamiin.

SUAMI SOLEH CALON PENGHUNI SURGA : Baca disini

@dariberbagaisumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar