Apa kira-kira yang ada dalam
pikiran para istri saat membaca judul postingan ini?
Jawabannya, mungkin ; Wah,
seperti apa sih istri solehah itu? Aku istri solehah gak ya? Apa yang kurang
dari aku sebagai istri? Sudah pantaskah aku disebut istri soleha?
Nah, dari pada penasaran, ini
beberapa Sifat-sifat Istrti soleha :
Memelihara Diri Disaat suami tidak ada
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’anul
Karim, yang artinya :
“Wanita (istri) shalehah adalah
yang taat lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada dikarenakan Allah
telah memelihara mereka.” (An-Nisa: 34)
Taat dan Bertaqwa kepada Allah SWT
Nabi Muhammad SAW bersabda yang
artinya;
“Wanita dinikahi karena empat hal
yakni karena hartanya, nasabnya, kecantikannya, dan karena agamanya. Maka
dapatkanlah wanita yang taat beragama niscaya kamu akan beruntung.” (HR.
Bukhari).
Menjaga rahasia maupun aib suami
Istri shalehah juga tidak akan
pernah menceritakan perihal hubungan intim mereka kepada orang lain.
Sebagaimana dalam sebuah hadist diceritakan sebagai berikut:
Asma binti Yazid RA menceritakan
bahwasanya ia pernah berada di sisi Rasulullah SAW ketiak kaum lelaki dan
wanita juga sedang duduk. Rasulullah SAW kemudian bertanya;
“Barangkali ada seorang suami
yang menceritakan apa yang diperbuatnya dengan istrinya (saat berhubungan
intim), dan barangkali ada seorang istri yang mengabarkan apa yang diperbuatnya
bersama suaminya?” Maka semua orang yang ada di sana diam, tidak menjawab.
Kemudian Asma binti Yazid RA menjawab;
“Demi Allah! Wahai Rasulullah, sesungguhnya mereka (para istri)
benar-benar melakukannya, demikian pula mereka (para suami).” Rasulullah SAW
pun bersabda: “Jangan lagi kalian lakukan, karena yang demikian itu seperti
syaithan jantan yang bertemu dengan syaitan betina di jalan, kemudian
digaulinya sementara manusia menontonnya.” (HR. Ahmad).
Penuh kasih sayang, selalu kembali kepada suaminya dan mencari maafnya
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
“Maukah aku beritahukan kepada
kalian, istri-istri kalian yang menjadi penghuni surga yaitu istri yang penuh
kasih sayang, banyak anak, selalu kembali kepada suaminya. Di mana jika
suaminya marah, dia mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya pada tangan
suaminya seraya berkata: “Aku tak dapat tidur sebelum engkau ridha.”(HR.
An-Nasai dalam Isyratun Nisa no. 257. Silsilah Al-Ahadits Ash Shahihah, Asy-
Syaikh Al Albani rahimahullah, no. 287).
Melayani suami dengan baik
Tugas seorang istri ialah
melayani suami (berkhidmat kepada suami) seperti menyiapkan makan minumnya,
tempat tidur, pakaian, dan yang semacamnya, termasuk melayani kebutuhan
biologis suami. Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya;
“Jika seorang suami mengajak
istrinya ke tempat tidur, tapi istrinya tidak mau melayaninya, lalu suami tidur
dalam keadaan marah. Maka Malaikat melaknat istrinya hingga datang waktu pagi
(subuh).”
Memperindah dan mempercantik diri untuk suami
Sedangkan jika dihadapan khalayak
ramai, seorang wanita diwajibkan untuk menutupi auratnya. Rasulullah SAW
bersabda yang artinya;
“Maukah aku beritakan kepadamu
tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalehah yang
bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya dan bila
ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya.” (HR. Abu Dawud).
Menjaga harga diri dan kehormatan
dengan sebaik-baiknya
Kesalahan besar bagi seorang
istri yang berhubungan intim kecuali dengan suaminya karena zina merupakan dosa
besar yang dilaknat Allah SWT, sebagaimana firman-Nya yang artinya;
“Dan janganlah kamu mendekati
zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan
yang buruk.” (QS. Al-Israa’ : 32).
“Hai Nabi, apabila datang
kepadamu perempuan-perempuan yang beriman untuk mengadakan janji setia, bahwa
mereka tiada akan menyekutukan Allah, tidak akan mencuri, tidak akan berzina,
tidak akan membunuh anak-anaknya, tidak akan berbuat dusta yang mereka
ada-adakan antara tangan dan kaki mereka dan tidak akan mendurhakaimu dalam
urusan yang baik, maka terimalah janji setia mereka dan mohonkanlah ampunan
kepada Allah untuk mereka. Sesungguhnya Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(QS. Al-Mumtahanah : 12).
“Perempuan yang berzina dan
laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus
dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk
(menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat,
dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan
orang-orang yang beriman.” (QS. An-Nuur : 2-3).
Melegakan hati suami
Rasulullah SAW bersabda yang
artinya;
”Bagi seorang mukmin laki-laki,
sesudah takwa kepada Allah SWT, maka tidak ada sesuatu yang paling berguna bagi
dirinya, selain istri yang shalehah. Yaitu, taat bila diperintah, melegakan
bila dilihat, ridha bila diberi yang sedikit, dan menjaga kehormatan diri dan
suaminya, ketika suaminya pergi.” (HR. Ibnu Majah).
Memiliki sifat amanah (dapat dipercaya)
Rasulullah SAW bersabda yang
artinya;
”Ada tiga macam keberuntungan
(bagi seorang lelaki), yaitu: pertama, mempunyai istri yang shalehah, kalau
kamu lihat melegakan dan kalau kamu tinggal pergi ia amanah (dapat dipercaya)
serta menjaga kehormatan dirinya dan hartamu.” (HR. Hakim).
Dapat memberikan ketenangan
Allah SWT berfirman yang artinya;
”Di antara tanda kekuasaan-Nya,
yaitu Dia menciptakan pasangan untuk diri kamu dari jenis kamu sendiri, agar
kamu dapat memperoleh ketenangan bersamanya. Sungguh di dalam hati yang
demikian itu merupakan tanda-tanda (kekuasaan) Allah bagi kaum yang berpikir.”
(QS. Ar-Rum : 21).
Tidak keluar rumah tanpa seizin suami
Istri yang shalehah tahu dan
sadar akan kewajibannya untuk menjaga diri sehingga ia tidak akan pergi dari
rumah jika tidak memiliki keperluan dan tanpa izin suami. Allah SWT berfirman
yang artinya;
“Maka wanita yang shaleh, ialah
yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh
karena Allah telah memelihara (mereka). (QS. An-Nisaa : 34).
Bersegera meminta maaf
Seorang istri yang shalehah
sekalipun pasti tidak akan luput dari dosa. Maka, ketika merasa telah melakukan
hal yang salah, bersegeralah meminta maad kepada suami dan tidak pernah
menunda-nundanya.
Rasulullah SAW bersabda yang
artinya;
“Maukah aku kabarkan kepada
kalian tentang wanita-wanita kalian penduduk surga? Yaitu wanita yang penyayang
(kepada suaminya), yang subur, yang selalu memberikan manfaat kepada suaminya,
yang jika suaminya marah maka iapun mendatangi suaminya lantas meletakkan
tangannya di tangan suaminya seraya berkata; “Aku tidak bisa tenteram tidur
hingga engkau ridho kepadaku.“ (Dishahihkan oleh Al-Albani dalam As-Sahihah no
287). Next
Tidak ada komentar:
Posting Komentar