AKU RELA DIPENJARA ASALKAN BERSAMA BUKU, KARENA DENGAN BUKU AKU BEBAS "MOHAMMAD HATTA"

Sabtu, 08 April 2017

MENCINTAI SAUDARA SENDIRI


Itsar (لْإِيثَارُا ), secara bahasa bermakna melebihkan orang lain atas dirinya sendiri. Sifat ini termasuk akhlak mulia yang sudah mulai hilang di masa kita sekarang ini,  Padahal akhlak mulia ini adalah puncak tertinggi dari ukhuwah islamiyah dan merupakan hal yang sangat dicintai oleh Allah Ta’ala dan juga dicintai oleh setiap makhluk
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,“Orang yang paling dicintai oleh Allah ‘Azza wa jalla adalah yang paling banyak memberi manfaat kepada orang lain. Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah kesenangan yang diberikan kepada sesama muslim, menghilangkan kesusahannya, membayarkan hutangnya, atau menghilangkan rasa laparnya. Sungguh, aku berjalan bersama salah seorang saudaraku untuk menunaikan keperluannya lebih aku sukai daripada beri’tikaf di masjid ini (Masjid Nabawi) sebulan lamanya. Barangsiapa berjalan bersama salah seorang saudaranya dalam rangka memenuhi kebutuhannya sampai selesai, maka Alloh akan meneguhkan tapak kakinya pada hari ketika semua tapak kaki tergelincir. Sesungguhnya akhlak yang buruk akan merusak amal sebagaimana cuka yang merusak madu.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Abid-Dunya dengan sanad hasan)

“Siapa yang melepaskan kesusahan seorang mukmin di dunia niscaya Allah akan melepaskan kesusahannya di akhirat. Siapa yang memudahkan orang yang kesusahan, niscaya Allah akan memudahkan (urusannya) di dunia dan di akhirat. Siapa yang menutupi (aib) seorang muslim, niscaya Allah akan menutupi (aibnya) di dunia dan di akhirat. Dan Allah selalu menolong hamba-Nya jika hamba tersebut menolong saudaranya.” (HR Muslim)

“Saling menghadiahilah kalian niscaya kalian akan saling mencintai.” (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrad no. 594, dihasankan Al-Albani rahimahullah dalam Irwa`ul Ghalil no. 1601)

Dan kemudian di kuatkan dengan hadits “Saling menghadiahilah kalian karena sesungguhnya hadiah itu akan mencabut/menghilangkan kedengkian.” (HR. Al-Bazzar no. 1937,dengan sanad dhoif, lihat pembahasannya dalam Irwa`ul Ghalil, 6/45, 46)

Dari hadist dijelaskan bahwa mendahulukan kepentingan orang lain adalah akhlak mulia. Apalagi dalam keluarga sendiri, keluarga yang diciptakan Allah untuk melindungi kita dan menerima kita disaat yang lain tidak mau menerima.

Keluarga adalah tempatnya kita saling memberi, saling melindungi dan saling menyayangi. Tempat berlindungi disaat yang luar sana menyakiti, tempat menangis dikala bersedih hati dan yang akan tetap menerima kita bahkan dalam keadaan terbutuk kita dan yang pasti akan terus memaafkan karena saudara tidak akan pernah bisa menegakan hatinya untuk membenci sepenuhnya.

Nabi bersabda : “Jika salah seorang diantaramu miskin, hendaklah dimulai dengan dirinya, jika ada kelebihan maka untuk keluarganya, jika ada kelebihan lagi untuk kerabatnya.” Atau beliau bersabda : “Untuk yang ada hubungan kekeluargaan dengannya. Kemudian apabila masih ada barulah untuk ini dan itu.” (HR. Ahmad dan Muslim)

Dalam keluarga tentu saja harus saling menyelamatkan dan saling melindungi. Kesusahan kakak atau adik adalah kesusahan bersama. Apakah sukses sendiri akan membawa kebahagiaan yang hakiki? Sedangkan diluar sana saudara kita sedang membutuhkan karena tidak berpunya.

Banyak contoh indahnya keakraban dalam persaudaraan, namun tidak sedikit pula kasus perkelahian antar saudara. Tidak adanya lagi rasa saling menyayangi, menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang muda.

Rasulullah Saw bersabda : “Tidaklah termasuk golonganku orang yang tidak menghormati yang lebih tua dan tidak menyayangi yang muda” (HR Imam Ahmad dan ath-Thabrani)

Tetap pertahankan jalinan indah persaudaraan, karena biasanya rasa cinta itu datang setelah kehilangan. Apa harus menunggu kehilangan dulu baru kita akan mencintai saudara kita sendiri?

Perlu diingat “Disaat yang lain pergi meninggalkanmu karena kekuranganmu dan kesalahan kecil dan besarmu, maka saudaramu lah yang maju paling depan untuk mengulurkan tangan” next

Tidak ada komentar:

Posting Komentar