HARI BURUH
MAY DAY : Kenapa tanggal 1 Mei?.
Istilah ini menjadi kata ganti bagi peringatan Hari Buruh Internasional yang
diperingati setiap 1 Mei.
Hari Buruh lahir dari berbagai
rentetan perjuangan kelas pekerja untuk meraih kendali ekonomi-politis hak-hak
industrial. Perkembangan kapitalisme industri di awal abad 19 menandakan
perubahan drastis ekonomi-politik, terutama di negara-negara kapitalis di Eropa
Barat dan Amerika Serikat. Pengetatan disiplin dan pengintensifan jam kerja,
minimnya upah, dan buruknya kondisi kerja di tingkatan pabrik, melahirkan
perlawanan dari kalangan kelas pekerja.
Menurut berbagai catatan,
penetapan Hari Buruh pada 1 Mei terkait dengan peristiwa Haymarket unjuk rasa
besar-besaran pekerja di Amerika Serikat, menuntut 8 jam kerja per hari.
Aktor di balik gerakan tersebut
adalah Federation of Organized Trades and Labor Unioin.Tuntutan pengurangan jam
kerja itu juga sudah menjadi gerakan dunia antara lain dalam Kongres Buruh
Internasional pertama di Jenewa, Swiss.
Pada tanggal 1 Mei tahun 1886,
sekitar 400.000 buruh di Amerika Serikat mengadakan demonstrasi besar-besaran
untuk menuntut pengurangan jam kerja mereka menjadi 8 jam sehari. Aksi ini
berlangsung selama 4 hari sejak tanggal 1 Mei.
Para Demonstran melakukan pawai
besar-besaran, Polisi Amerika kemudian menembaki para demonstran tersebut
sehingga ratusan orang tewas dan para pemimpinnya ditangkap kemudian dihukum
mati, para buruh yang meninggal dikenal sebagai martir. Sebelum peristiwa 1 Mei
itu, di berbagai negara, juga terjadi pemogokan-pemogokan buruh untuk menuntut
perlakukan yang lebih adil dari para pemilik modal.
Puncak dari aksi buruh terjadi
setelah unjuk rasa berjalan 4 hari. Pada 4 Mei 1886 itulah terjadi kekerasan
dari aparat keamanan. Ratusan peserta unjuk rasa tewas. Pimpinan aksi pun
ditangkapi polisi.
Nah, tanggal 1 Mei itulah yang
akhirnya ditetapkan sebagai Federation of Organized Trades and Labor Unions
sebagai Hari Buruh
Penetapan tanggal 1 Mei sebagai
Hari Buruh Internasional yang kemudian dikenal dengan May Day dikukuhkan tiga
tahun kemudian dalam Kongres Sosialis Dunia pada Juli 1889 di Paris.
Sejak itulah, tuntutan 8 jam hari
kerja menjadi gerakan yang mendunia yang akhirnya dinikmati oleh seluruh
pekerja di seluruh jagad sampai hari ini.
AKSI MAY DAY DI INDONESIA
1920
Indonesia pada tahun 1920 juga
mulai memperingati hari Buruh tanggal 1 Mei ini. Tapi sejak masa pemerintahan
Orde Baru hari Buruh tidak lagi diperingati di Indonesia, dan sejak itu, 1 Mei
bukan lagi merupakan hari libur untuk memperingati peranan buruh dalam
masyarakat dan ekonomi. Ini disebabkan karena gerakan buruh dihubungkan dengan
gerakan dan paham komunis yang sejak kejadian G30S pada 1965 ditabukan di
Indonesia.
2006
Aksi May Day 2006 terjadi di
berbagai kota di Indonesia, seperti di Jakarta, Lampung, Makassar, Malang,
Surabaya, Medan, Denpasar, Bandung, Semarang, Samarinda, Manado, dan Batam.
Di Jakarta unjuk rasa puluhan
ribu buruh terkonsentrasi di beberapa titik seperti Bundaran HI dan Parkir
Timur Senayan, dengan sasaran utama adalah Gedung MPR/DPR di Jalan Gatot
Subroto dan Istana Negara atau Istana Kepresidenan. Selain itu, lebih dari
2.000 buruh juga beraksi di Kantor Wali Kota Jakarta Utara. Buruh yang
tergabung dalam aksi di Jakarta datang dari sejumlah kawasan industri di
Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) yang tergabung dalam
berbagai serikat atau organisasi buruh. Mereka menolak revisi Undang-undang
Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang banyak merugikan kalangan
buruh.
2007
Pawai Hari Buruh 1 Mei 2007 di
Jakarta. Di Jakarta, ribuan buruh, mahasiswa, organisasi kepemudaan, dan
masyarakat turun ke jalan. Berbagai titik di Jakarta dipenuhi para pengunjuk
rasa, seperti Kawasan Istana Merdeka, Gedung MPR-DPR-DPD, Gedung Balai Kota dan
DPRD DKI, Gedung Depnaker dan Disnaker DKI, serta Bundaran Hotel Indonesia.
Di Yogyakarta, ratusan mahasiswa
dan buruh dari berbagai elemen memenuhi Kota Yogyakarta. Simpang empat Tugu
Yogya dijadikan titik awal pergerakan. Buruh dan mahasiswa berangkat dari titik
simpul Tugu Yogya menuju depan Kantor Pos Yogyakarta. Di Solo, aksi dimulai
dari Perempatan Panggung yang dilanjutkan dengan berjalan kaki menuju Bundaran
Gladag sejauh 3 km untuk menggelar orasi lalu berbelok menuju Balaikota
Surakarta.
2008
Sekitar 20 ribu buruh melakukan
aksi longmarch menuju Istana Negara pada peringatan May Day 2008 di Jakarta.
Mereka berkumpul sejak pukul 10 pagi di Bundaran Hotel Indonesia.
Sementara itu 187 aktivis
Jaringan Anti Otoritarian dihadang dan ditangkap dengan tindakan represif oleh
personel Polres Jakarta Selatan seusai demonstrasi di depan Wisma Bakrie, saat
hendak bergabung menuju bundaran HI. Di Depok, 5 truk rombongan buruh yang
hendak menuju Jakarta ditahan personel Polres Depok. Di Medan, polisi melarang
aksi demonstrasi dengan alasan hari raya Kenaikan Isa Almasih. Aksi buruh di
Yogyakarta juga dihadang Forum Anti Komunis Indonesia
2009
Belasan ribu buruh, aktivis dan
mahasiswa dari berbagai elemen dan organisasi memperingati Hari Buruh Sedunia
dengan melakukan aksi longmarch dari Bundaran HI menuju Istana Negara, Jakarta.
Aksi ini tergabung dalam dua organisasi payung, Front Perjuangan Rakyat (FPR)
dan Aliansi Buruh Menggugat (ABM). Ribuan buruh yang tergabung dalam ABM,
tertahan dan dihadang oleh ratusan aparat kepolisian sekitar 500 meter dari
Istana.
2010
Bertepatan dengan Hari Buruh
Internasional, ribuan pengunjuk rasa melakukan unjuk rasa di Bundaran Hotel
Indonesia di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat. Dari Bundaran HI, mereka
kemudian bergerak ke depan Istana Negara.[8]. Mereka menuntut akan jaminan
sosial bagi buruh. Kalangan buruh menganggap penerapan jaminan sosial saat ini
masih diskriminatif, terbatas, dan berorientasi keuntungan.
2011
Ribuan buruh Indonesia merayakan
Hari Buruh Internasional atau May Day, Minggu (01/05) di Bundaran Hotel
Indonesia, Jakarta. Mereka menyerukan adanya kepastian jaminan sosial bagi para
buruh di Indonesia sambil meneriakkan yel-yel perjuangan eperti "Hidup
Buruh" dan "Berikan Hak-Hak Buruh," serta mereka berpawai menuju
Istana Negara.
2012
Kapolda Metro Jaya, Irjen Polisi
DR. Untung S.Rajab, Kamis 3 Mei 2012 menerima sejumlah tokoh serikat buruh yang
terlibat langsung pengerakan aksi demo besar-besaran di ibukota Jakarta
menyambut May Day 2012 atau Hari Buruh Internasional. Tokoh buruh yang menemui
Kapolda, diantaranya ketua aksi dan koordinator Lapangan. Kemudian mereka
bersama Kapolda memberi keterangan pers.
2013
Pemerintah akan menjadikan Hari
Buruh Internasional yang diperingati setiap 1 Mei sebagai hari libur nasional.
Menurut rencana, hal itu akan dimulai pada 2014
2014
Sejak tahun 2014 hingga sekarang
tanggal 1 mei di peringati sebagai Hari Buruh Internasional dan ditetapkan
sebagai hari libur Nasional.
Semoga harapan dan impian para
buruh didunia terkhususnya Indonesia bisa terwujud. Untuk hidup yang lebih
sejahtera, dengan upah yang menyejahterakan, jaminan kesehatan dan menghapuskan
outsourching selamanya. May Day 2017 Selanjutnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar