Ponsel atau yang biasa disebut
dengan Handphone kini sudah menjadi Lifestyle di Kota-Kota Besar seperti
Jakarta bahkan hingga ke daerah atau kota kecil yang baru berkembang. Hampir
setiap Orang di Indonesia memiliki Ponsel dan Menjadikan Indonesia sebagai
Pengguna Ponsel Terbanyak ke 4 di Dunia.
Jumlah handphone di Indonesia diperkirakan mencapai sekitar 250,100,000 buah handphone. Dengan jumlah penduduk mencapai 237,556,363 maka perbandingan jumlah penduduk yang menggunakan hand phone mencapai 105.28%.
Kini Bentuk Ponsel semakin
berubah, dari dahulu yang berbentuk besar bak menggunakan Batu Bata dan
dilengkapi dengan Antena hingga kini yang berbentuk Kecil dan Tipis, Antena
yang dahulu Anda dapatkan pada Ponsel Edaran 2003 Kebawah kini sudah tidak ada
lagi pada Ponsel saat ini.
Dan inilah perjalanan Ponsel dari
Masa ke Masa.
Sejarah
Martin Cooper |
Penemu sistem telepon genggam
yang pertama adalah Martin Cooper, seorang karyawan Motorola pada tanggal 03
April 1973, walaupun banyak disebut-sebut penemu telepon genggam adalah sebuah
tim dari salah satu divisi Motorola (divisi tempat Cooper bekerja) dengan model
pertama adalah DynaTAC. Ide yang dicetuskan oleh Cooper adalah sebuah alat
komunikasi yang kecil dan mudah dibawa bepergian secara fleksibel.
Cooper bersama timnya menghadapi
tantangan bagaimana memasukkan semua material elektronik ke dalam alat yang
berukuran kecil tersebut untuk pertama kalinya. Namun akhirnya sebuah telepon
genggam pertama berhasil diselesaikan dengan total bobot seberat dua kilogram.
Untuk memproduksinya, Motorola membutuhkan biaya setara dengan US$1 juta. “Pada
tahun 1983, telepon genggam portabel berharga US$4 ribu (Rp36 juta) setara
dengan US$10 ribu (Rp90 juta).
Setelah berhasil memproduksi
telepon genggam, tantangan terbesar berikutnya adalah mengadaptasi
infrastruktur untuk mendukung sistem komunikasi telepon genggam tersebut dengan
menciptakan sistem jaringan yang hanya membutuhkan 3 MHz spektrum, setara
dengan lima channel TV yang tersalur ke seluruh dunia.
Tokoh lain yang diketahui sangat
berjasa dalam dunia komunikasi selular adalah Amos Joel Jr yang lahir di
Philadelphia, 12 Maret 1918, ia memang diakui dunia sebagai pakar dalam bidang
switching. Ia mendapat ijazah bachelor (1940) dan master (1942) dalam teknik
elektronik dari MIT. Tidak lama setelah studi, ia memulai kariernya selama 43
tahun (dari Juli 1940-Maret 1983) di Bell Telephone Laboratories, tempat ia
menerima lebih dari 70 paten Amerika di bidang telekomunikasi, khususnya di
bidang switching.
Amos E Joel Jr |
Amos E Joel Jr, membuat sistem
penyambung (switching) ponsel dari satu wilayah sel ke wilayah sel yang lain.
Switching ini harus bekerja ketika pengguna ponsel bergerak atau berpindah dari
satu sel ke sel lain sehingga pembicaraan tidak terputus. Karena penemuan Amos
Joel inilah penggunaan ponsel menjadi nyaman.
Perkembangan
Generasi 0 (0G)
0G |
Sejarah penemuan telepon seluler
tidak lepas dari perkembangan radio. Awal penemuan telepon seluler dimulai pada
tahun 1921 ketika Departemen Kepolisian Detroit Michigan mencoba menggunakan
telepon mobil satu arah. Kemudian, pada tahun 1928 Kepolisian Detroit mulai
menggunakan radio komunikasi satu arah regular pada semua mobil patroli dengan
frekuensi 2 MHz. pada perkembangan selanjutnya, radio komunikasi berkembang
menjadi dua arah dengan ‘’frequency modulated ‘’(FM).
Tahun 1940, Galvin Manufactory
Corporation (sekarang Motorola)mengembangkan portable Handie-talkie SCR536,
yang berarti sebuah alat komunikasi di medan perang saat perang dunia II. Masa
ini merupakan generasi 0 telepon seluler atau 0-G, dimana telepon seluler mulai
diperkenalkan.
Setelah mengeluarkan
SCR536,kemudian pada tahun 1943 Galvin Manufactory Corporation mengeluarkan
kembali partable FM radio dua arah pertama yang diberi nama SCR300 dengan model
backpack untuk tentara U.S. Alat ini memiliki berat sekitar 35 pon dan dapat
bekerja secara efektif dalam jarak operasi 10 sampai 20 mil.
Sistem telepon seluler 0-G masih
menggunakan sebuah sistem radio VHF untuk menghubungkan telepon secara langsung
pada PSTN landline. Kelemahan sistem ini adalah masalah pada jaringan kongesti
yang kemudian memunculkan usaha-usaha untuk mengganti sistem ini.
Generasi 0 diakhiri dengan
penemuan konsep modern oleh insinyur-insinyur dari Bell Labs pada tahun 1947.
Mereka menemukan konsep penggunaan telepon hexagonal sebagai dasar telepon
seluler. Namun, konsep ini baru dikembangkan pada 1960-an.
Generasi 1 (1G)
1G |
Telepon genggam generasi pertama
disebut juga 1G. 1-G merupakan telepon genggam pertama yang sebenarnya. Tahun
1973, Martin Cooper dari Motorola Corp menemukan telepon seluler pertama dan
diperkenalkan kepada public pada 3 April 1973. Telepon seluler yang ditemukan
oleh Cooper memiliki berat 30 ons atau sekitar 800 gram. Penemuan inilah yang telah
mengubah dunia selamanya. Teknologi yang digunakan 1-G masih bersifat analog
dan dikenal dengan istilah AMPS.
AMPS menggunakan frekuensi antara
825 Mhz- 894 Mhz dan dioperasikan pada Band 800 Mhz. Karena bersifat analog,
maka sistem yang digunakan masih bersifat regional. Salah satu kekurangan
generasi 1-G adalah karena ukurannya yang terlalu besar untuk dipegang oleh
tangan. Ukuran yang besar ini dikarenakan keperluan tenaga dan performa baterai
yang kurang baik.
Selain itu generasi 1-G masih
memiliki masalah dengan mobilitas pengguna. Pada saat melakukan panggilan,
mobilitas pengguna terbatas pada jangkauan area telpon genggam.
Generasi 2 (2G)
2G |
Generasi kedua atau 2-G muncul
pada sekitar tahun 1990-an. 2G di Amerika sudah menggunakan teknologi CDMA,
sedangkan di Eropa menggunakan teknologi GSM. GSM menggunakan frekuensi standar
900 Mhz dan frekuensi 1800 Mhz. Dengan frekuensi tersebut, GSM memiliki
kapasitas pelanggan yang lebih besar. Pada generasi 2G sinyal analog sudah
diganti dengan sinyal digital. Penggunaan sinyal digital memperlengkapi telepon
genggam dengan pesan suara, panggilan tunggu, dan SMS.
Telepon seluler pada
generasi ini juga memiliki ukuran yang lebih kecil dan lebih ringan karena
penggunaan teknologi chip digital. Ukuran yang lebih kecil juga dikarenakan
kebutuhan tenaga baterai yang lebih kecil. Keunggulan dari generasi 2G adalah
ukuran dan berat yang lebih kecil serta sinyal radio yang lebih rendah,
sehingga mengurangi efek radiasi yang membayakan pengguna.
Generasi 3 (3G)
3G |
Generasi ini disebut juga 3G yang
memungkinkan operator jaringan untuk memberi pengguna mereka jangkauan yang
lebih luas, termasuk internet sebaik video call berteknologi tinggi. Dalam 3G
terdapat 3 standar untuk dunia telekomunikasi yaitu Enhance Datarates for GSM
Evolution (EDGE), Wideband-CDMA, dan CDMA 2000.
Kelemahan dari generasi 3G ini
adalah biaya yang relatif lebih tinggi, dan kurangnya cakupan jaringan karena
masih barunya teknologi ini. Tapi yang menarik pada generasi ini adalah mulai
dimasukkannya sistem operasi pada ponsel sehingga membuat fitur ponsel semakin
lengkap bahkan mendekati fungsi PC. Sistem operasi yang digunakan antara lain
Symbian, Android dan Windows Mobile
Generasi 4 (4G)
4G |
Generasi ini disebut juga Fourth
Generation (4G). 4G merupakan sistem ponsel yang menawarkan pendekatan baru dan
solusi infrastruktur yang mengintegrasikan teknologi nirkabel yang telah ada
termasuk wireless broadband (WiBro), 802.16e, WiMax, LTE, CDMA, wireless LAN,
Bluetooth, dan lain-lain. Sistem 4G berdasarkan heterogenitas jaringan IP yang
memungkinkan pengguna untuk menggunakan beragam sistem kapan saja dan di mana
saja.
4G juga memberikan penggunanya kecepatan tinggi, volume tinggi, kualitas
baik, jangkauan global, dan fleksibilitas untuk menjelajahi berbagai teknologi
berbeda. Terakhir, 4G memberikan pelayanan pengiriman data cepat untuk
mengakomodasi berbagai aplikasi multimedia seperti, video conferencing, online
game, dan lain-lain.
Generasi 5 (5G)
5G |
Raksasa telekomunikasi Cina ZTE
mengumumkan ponsel pertama yang dapat bekerja di layanan internet bergerak 5G.
Penggelaran komersial pertama skala besar teknologi 5G akan berlangsung 2020
mendatang. ZTE mengatakan ponsel Gigabita adalah ponsel cerdas pertama yang
kemampuan kecepatan mengunduhnya mencapai 1 gigabita per detik (Gbps) atau 10
kali lebih cepat dibanding generasi pertama layanan 4G yang digunakan secara
luas saat ini.
Gigabita diperkenalkan di
Barcelona, Spanyol, Minggu silam, 26 Februari, di pembukaan Mobile World
Congress (MWC) 2017. ZTE memberikan pertunjukkan video panorama Virtual Reality
360 derajat serta kecepatan mengunduh musik Hi-Fi dan video yang sangat cepat.
"Dengan piranti baru, cara orang-orang terhubung satu sama lain akan
berubah selamanya. Memusatkan pada teknologi 5G akan menjadi salah satu prioritas
penting pengembangan global ZTE,” kata juru bicara ZTE.
Analis Forrester Thomas Husson
mengatakan ZTE menggunakan Gigabita untuk “memamerkan inovasi" dan
"menawarkan gambaran di masa depan ketika orang dapat mengunduh satu film
penuh dalam hitungan detik". Realitas yang sebenarnya Gigabita tidak akan
segera berada di kantong konsumen karena baik 5G dan Virtual Reality masih
beberapa tahun lagi menjadi realitas massal.
Didirikan pada 1985, ZTE
menawarkan layanan dan peralatan telekomunikasi dan memiliki konsumen di 160
negara. ZTE menjadi satu-satunya vendor ponsel cerdas Cina dengan kehadiran
yang berarti di Amerika Serikat. Dengan 10 persen pangsa pasar, ZTE menjadi
vendor terbesar keempat di dunia. Selanjutnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar